Mohon tunggu...
Mugiarni Arni
Mugiarni Arni Mohon Tunggu... Guru - guru kelas

menulis cerita

Selanjutnya

Tutup

Book

Kisah: Kutorehkan Jejak Literasi di Kecamatan Jambe

27 September 2023   09:43 Diperbarui: 27 September 2023   09:48 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar dokumen Pribadi dengan Inshot 

Kisah: Kutorehkan Jejak Literasi di Kecamatan Jambe 

Mugiarni 

Pada suatu hari yang cerah di sebuah desa kecil bernama Jambe, terdapat sosok yang kharismatik bernama Bapak Arman. Beliau sangat dihormati oleh seluruh masyarakat desa karena dedikasinya dalam dunia pendidikan. Bapak Arman  seorang pengawas di wilayah kecamatan Jambe.

Suatu hari, di acara pembukaan akreditasi Sekolah Dasar Negeri (SDN) Daru III di Jambe, Bapak Arman diundang untuk untuk menghadiri suatu acara. 

Di acara tersebut, seorang warga desa yang juga seorang penulis, mengambil kesempatan untuk mempersembahkan karyanya. Ia menyerahkan novel religi berjudul "Jeritan Hati Seorang Istri." Novel ini tidak hanya menggambarkan perjuangan seorang istri dalam kehidupan sehari-hari, tetapi juga mengangkat nilai-nilai keagamaan dan moral.

Bapak Arman menerima novel tersebut dengan tulus dan penuh hormat. Ia merasa senang bisa mendukung pengembangan sastra di desanya, terutama karya yang memiliki pesan religi yang kuat. Dengan rasa hormat, beliau berjanji akan membacanya dengan sungguh-sungguh.

,***

Pada malam yang tenang, Bapak Arman membuka novel "Jeritan Hati Seorang Istri" dan mulai membacanya. Halaman demi halaman, cerita dalam novel itu mengalir ke dalam hatinya. Ia terinspirasi oleh keteguhan seorang istri dalam menjalani kehidupan, serta pesan-pesan moral yang tersirat di dalamnya.

Novel tersebut memberikan pandangan yang lebih dalam tentang arti kesetiaan, cinta, dan pengorbanan dalam pernikahan. Bapak Arman merasa bahwa pesan-pesan keagamaan dalam novel itu juga memberikan pencerahan dalam hidupnya sebagai seorang guru dan pengawas sekolah.

Beberapa bulan setelah acara pembukaan akreditasi sekolah, desa Jambe menjadi semakin ramai dengan aktivitas yang mempromosikan nilai-nilai keagamaan dan moral. Bapak Arman motor penggerak dalam upaya ini. Beliau mengadakan diskusi kelompok kecil tentang pesan-pesan yang ditemukan dalam novel tersebut.

Bapak Arman pun mengajak para orang tua siswa untuk membaca novel tersebut. Mereka membentuk kelompok baca bersama di lingkungan desa untuk membahas pesan-pesan yang diangkat dalam novel religi tersebut. Diskusi-diskusi ini mengubah cara orang melihat peran perempuan dalam keluarga dan masyarakat.

Selain itu, sekolah-sekolah di desa Jambe mulai mengintegrasikan pesan-pesan moral dari novel "Jeritan Hati Seorang Istri" pendidikan karakter di sekolah. Guru-guru membagikan cerita-cerita dari novel ini kepada siswa-siswa mereka untuk mengajarkan nilai-nilai kejujuran, pengorbanan, dan cinta dalam kehidupan sehari-hari.

Novel tersebut pun memicu semangat menulis di antara warga desa. Banyak dari mereka yang merasa terinspirasi untuk mengekspresikan pengalaman dan pemikiran mereka melalui tulisan. Mereka mulai mengadakan kelompok penulis lokal dan berbagi cerita-cerita mereka tentang kehidupan, keluarga, dan keagamaan.

Dalam beberapa bulan, desa Jambe mengalami perubahan positif yang signifikan. Perilaku sosial yang lebih santun dan saling menghargai mulai merajalela. Nilai-nilai keagamaan yang mendalam dan pengertian akan pentingnya peran perempuan dalam keluarga menjadi dasar dalam kehidupan sehari-hari.

***

Suatu hari, ketika Bapak Arman sedang mengadakan pertemuan kelompok baca bersama di rumahnya, ada seorang wanita yang menghadiri pertemuan tersebut dengan mata berkaca-kaca. Wanita itu adalah Ibu Siti, seorang istri yang telah lama berjuang dalam kehidupan rumah tangganya. Ia sangat terinspirasi oleh cerita dalam novel "Jeritan Hati Seorang Istri."

Ibu Siti berbagi kisahnya dengan anggota kelompok baca. Ia menceritakan perjuangannya dalam menjalani peran sebagai istri dan ibu. Dengan penuh ketulusan, ia mengakui bahwa beberapa tahun terakhir, ia sering merasa terlalu lelah dan putus asa dalam menghadapi berbagai kesulitan dalam kehidupan keluarganya.

Namun, setelah membaca novel tersebut, Ibu Siti merasa memiliki pandangan baru tentang peran dan tanggung jawabnya. Ia mulai menggali kekuatan dalam dirinya sendiri untuk menjalani kehidupan keluarga dengan lebih sabar, pengertian, dan penuh cinta. Novel itu telah memberinya harapan dan inspirasi untuk terus berjuang.

Bapak Muhammad Arman sangat terharu mendengar kisah Ibu Siti. Ia melihat bahwa novel tersebut tidak hanya memiliki dampak positif pada dirinya dan anggota kelompok baca, tetapi juga telah menyentuh hati individu-individu dalam masyarakatnya. Ini adalah bukti konkret bahwa sastra religi bisa menjadi alat yang kuat untuk merangsang perubahan positif dalam kehidupan sehari-hari.

Dari saat itu, Ibu Siti aktif berpartisipasi dalam kelompok baca dan juga membantu mengadakan sesi-sesi diskusi tentang nilai-nilai religi di lingkungan sekitarnya. Dia menjadi contoh nyata tentang bagaimana kekuatan iman dan inspirasi dari sebuah novel bisa mengubah hidup seseorang.

Cerita ini mengingatkan kita bahwa ketika sebuah karya sastra mengandung pesan religi yang mendalam, itu dapat mengubah individu dan masyarakat. Novel "Jeritan Hati Seorang Istri" bukan hanya sekadar kata-kata di atas kertas, tetapi telah menjadi alat untuk membantu seseorang menemukan makna dan tujuan dalam kehidupannya, serta merangsang perubahan positif dalam masyarakatnya.

Berkembangnya semangat religi dan moral di desa Jambe juga menciptakan atmosfer yang lebih damai dan harmonis di antara warganya. Konflik-konflik kecil yang sebelumnya sering terjadi menjadi semakin jarang, dan masyarakat menjadi lebih terbuka untuk saling membantu dan mendukung satu sama lain.

Dalam mengikuti jejak Bapak Arman dan Ibu Siti, banyak warga desa lainnya juga mulai aktif dalam kegiatan sosial dan keagamaan. Mereka membentuk kelompok-kelompok doa bersama, bakti sosial, dan pelatihan keagamaan untuk lebih mendalami nilai-nilai yang mereka temukan dalam novel "Jeritan Hati Seorang Istri."

Desa Jambe menjadi lebih dari sekadar komunitas fisik. Ia menjadi tempat yang menyatukan orang-orang dari berbagai latar belakang dalam kebaikan dan persahabatan. Setiap warga merasa memiliki peran penting dalam membangun masyarakat yang lebih baik dan damai.

Seiring berjalannya waktu, novel tersebut menjadi simbol inspirasi dan perubahan di desa Jambe. Ia selalu dijadikan bahan pembicaraan dalam berbagai kesempatan, dari pertemuan kelompok baca hingga perayaan keagamaan. Pesan-pesan dalam novel tersebut telah meresapi kehidupan sehari-hari masyarakat, dan mereka mengaplikasikannya dalam tindakan-tindakan nyata.

Kisah ini mengajarkan kepada kita bahwa ketika sebuah karya sastra religi menyentuh hati seseorang, dampaknya bisa melebar dan mempengaruhi seluruh komunitas. Dalam desa kecil Jambe, novel "Jeritan Hati Seorang Istri" telah menjadi sumber inspirasi yang membawa kedamaian, persatuan, dan kebahagiaan bagi masyarakatnya. Itulah keajaiban dari nilai-nilai keagamaan yang hidup dalam kehidupan sehari-hari.

Mempersembahkan karya berjudul "Jeritan Hati Seorang Istri." Kehormatan besar bagi saya melihat karya ini dapat diakses dan dibaca oleh berbagai kalangan, terutama oleh mereka yang kita hormati, seperti pengawas sekolah.

Begitu pula saya berharap agar Bapak Arman berkenan untuk membaca novel tersebut

Dalam menghadirkan karya ini, saya berharap dapat berkontribusi dalam memperkaya wawasan dan perspektif Bapak Arman, yang memiliki peran kunci dalam dunia pendidikan di Kecamatan Jambe.

Dengan membaca "Jeritan Hati Seorang Istri," saya berharap Bapak Arman, dapat menemukan berbagai pelajaran dan pemikiran yang bermanfaat, serta mendukung peran perempuan dalam keluarga dan masyarakat secara lebih positif. Semoga karya ini bisa menjadi sebuah sumbangan kecil dalam memperkaya perpustakaan dan pengetahuan di Kecamatan Jambe, Kabupaten Tangerang.

Terakhir, dalam momen yang berharga ini, saya berharap semangat untuk terus berkarya dan menginspirasi melalui sastra tetap terjaga. Semoga novel "Jeritan Hati Seorang Istri" menjadi bagian yang berharga dalam upaya kita untuk memperkaya dunia literasi dan pemikiran di Kabupaten Tangerang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun