Mohon tunggu...
Mugiarni Arni
Mugiarni Arni Mohon Tunggu... Guru - guru kelas

menulis cerita

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Muharram: Pembelajaran Untuk Lebih Baik Dan Lebih Peka terhadap Orang Lain

19 Juli 2023   06:36 Diperbarui: 19 Juli 2023   06:55 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar pixabay. com

Kisah Imam Husain, cucu Nabi Muhammad SAW, dan para pengikutnya yang menghadapi kekejaman dan ketidakadilan dengan tetap mempertahankan keyakinan dan integritas moralnya, menginspirasi kita untuk tidak hanya memikirkan diri sendiri, tetapi juga kepentingan yang lebih besar. Muharram mengajarkan kita untuk melampaui egoisme dan memprioritaskan kemaslahatan umat manusia secara keseluruhan.

Selain itu, Muharram juga mengingatkan kita akan pentingnya introspeksi diri dan perbaikan pribadi. Bulan ini menjadi waktu yang tepat untuk mengevaluasi perbuatan dan sikap kita, serta memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ada. Melalui refleksi dan tindakan nyata, kita dapat mengubah diri menjadi individu yang lebih baik, lebih penuh kasih, dan lebih peduli terhadap kesejahteraan orang lain.

Di balik kesedihan dan penderitaan yang terkandung dalam peringatan Muharram, terdapat pula pesan perdamaian, pengampunan, dan rekonsiliasi. Meskipun peristiwa Karbala membawa kesedihan yang mendalam bagi umat Muslim, Muharram mengajarkan kita untuk memaknai penderitaan sebagai pelajaran penting dalam mencapai kebaikan dan kedamaian.

Salah satu aspek penting yang dipetik dari Muharram adalah pentingnya menghargai nilai-nilai kemanusiaan. Di tengah-tengah masyarakat yang heterogen, seringkali terjadi konflik, perpecahan, dan ketidakpahaman antara kelompok yang berbeda. Namun, Muharram mengajarkan kita untuk melihat setiap individu sebagai manusia yang memiliki martabat dan hak-hak yang sama. Melalui pemahaman yang lebih mendalam, kita dapat membangun jembatan kesalingpengertian dan harmoni di antara kita.

Muharram juga memberikan pelajaran tentang kekuatan pengampunan. Meskipun Imam Husain dan para pengikutnya menghadapi kekejaman yang tidak terbayangkan, mereka tetap mampu memaafkan dan tidak membalas kejahatan dengan kekerasan. Muharram mengajarkan kita bahwa dengan memaafkan, kita dapat memutus siklus kebencian dan kekerasan, serta menciptakan ruang untuk rekonsiliasi dan perdamaian.

Dalam suasana Muharram, mari kita merenungkan bagaimana kita dapat menjadi lebih rukun bertetangga. Kita dapat mengambil contoh dari semangat persaudaraan yang terpancar dalam peringatan ini untuk memperkuat hubungan dengan tetangga kita. Melalui interaksi yang lebih baik dan saling membantu, kita dapat membangun komunitas yang saling mendukung dan rukun.

Lebih jauh lagi, Muharram mengingatkan kita akan pentingnya kesadaran sosial dan keterlibatan aktif dalam membantu mereka yang membutuhkan. Bulan ini mengajarkan kita untuk tidak melupakan mereka yang kurang beruntung di tengah-tengah kesibukan kita. Dengan memberikan sedekah, membantu orang lain, dan berpartisipasi dalam kegiatan sosial, kita dapat menunjukkan kepedulian dan solidaritas kita terhadap sesama.

Muharram adalah waktu yang tepat untuk merenung dan memikirkan bagaimana kita dapat menjadi individu yang lebih baik dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Melalui pembelajaran ini, kita dapat memperkuat hubungan sosial, menciptakan lingkungan yang lebih harmonis, dan membangun masyarakat yang lebih inklusif. Semoga Muharram menginspirasi kita semua untuk hidup dengan penuh kebaikan, saling menghargai, dan mengedepankan perdamaian di tengah-tengah kehidupan yang penuh tantangan dan perbedaan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun