Cerpen Religi Kehidupan: Ketika Emak Memberi Aku Semangkok Sayur Jantung pisang.
Karya Mugiarni
Pada suatu hari yang cerah, ketika awal tahun pelajaran baru, aku tengah berada di rumah sendirian. Kondisiku sedang kurang sehat, membutuhkan istirahat sejenak dari rutinitas yang padat. Aku merasa lapar, namun tubuhku tak mampu untuk pergi ke rumah makan. Rasanya seperti sebuah keadaan yang sulit, ketika tiba-tiba, hadirnya emak Sarinah, seorang tetangga yang hidup sederhana, memberikan makna yang begitu besar dalam hidupku.
Emak Sarinah mengetuk pintu rumahku dengan penuh kelembutan. Aku membuka pintu dan melihat senyum hangatnya, seolah-olah dia membawa sinar matahari dalam tatapan matanya. Di tangannya, terdapat semangkuk sayur jantung pisang yang mengeluarkan aroma harum yang menggugah selera. Hatiku langsung tersentuh oleh kebaikan emak ini.
"Dek, aku tahu kamu sedang tidak enak badan. Jadi aku buatkan semangkuk sayur jantung pisang, makanan favoritmu," ucap emak Sarinah dengan lembut.
Aku terharu mendengarnya. Bagaimana mungkin seorang tetangga yang hidup sederhana ini begitu memperhatikanku? Rasa syukur pun memenuhi hatiku. Tanpa banyak kata, aku mengucapkan terima kasih dan menyambut emak Sarinah ke dalam rumahku.
Aku duduk di meja makan, semangkuk sayur jantung pisang yang lezat di hadapanku. Rasa lapar yang membuncah tak bisa kuungkapkan dengan kata-kata. Tetapi yang lebih dari itu, aku merasakan adanya keajaiban di balik kedatangan emak Sarinah dan semangkuk sayur jantung pisang ini. Aku yakin, ini adalah sebuah hadiah dari Allah, yang mengirimkan bantuan-Nya dalam wujud emak Sarinah.
Aku mengambil sendok dan memulai untuk menyantap hidangan yang lezat ini. Setiap suapan terasa begitu nikmat dan menghangatkan hati. Rasanya seperti penerimaan kasih sayang dari Tuhan Yang Maha Esa, yang mengirimkan makanan ini untuk memulihkan kesehatanku dan memberi kekuatan pada diriku.
Tak hanya semangkuk sayur jantung pisang, emak Sarinah juga membungkus tempe mendoan, hidangan favoritku, lengkap dengan cabai rawit yang pedas. Itu adalah tanda kebaikan dan perhatian yang luar biasa.