Mohon tunggu...
Mugiarni Arni
Mugiarni Arni Mohon Tunggu... Guru - guru kelas

menulis cerita

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Cinta....

3 Juli 2023   13:34 Diperbarui: 3 Juli 2023   13:39 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cinta Dengan  Sekeping luka

Bagian 74

Dan ketika akhir hayat mereka mendekat, Purbaningrum dan Aditya merangkul satu sama lain dengan penuh damai. Mereka telah menjalani kehidupan yang penuh warna, penuh cinta, dan penuh berkah.

Anak-anak dan cucu-cucu mereka berkumpul di sekitar mereka, mengisi ruangan dengan kehangatan keluarga. Mereka berbagi cerita tentang perjalanan hidup Purbaningrum dan Aditya, tentang cinta mereka yang menginspirasi, dan tentang warisan cinta yang mereka tinggalkan.

Purbaningrum mengucapkan terima kasih kepada Vito dan Tri Handoko atas dedikasi mereka dalam menjalankan perusahaan ATK. Dia melihat keberhasilan perusahaan yang mereka bangun dengan penuh kebanggaan. "Terima kasih atas perjuangan kalian. Kalian telah menjaga semangat perusahaan dan menjalankannya dengan integritas. Saya bangga melihat kalian berdua mengambil tongkat estafet dan membawa perusahaan ini ke masa depan yang lebih baik."

Purbaningrum juga memberikan pesan terakhir kepada keluarga tercintanya. Dia menekankan pentingnya menjaga hubungan yang kuat, saling mendukung, dan selalu hadir satu sama lain. "Keluarga adalah anugerah yang tak ternilai. Jadikanlah rumah kita sebagai tempat perlindungan dan kehangatan, di mana cinta selalu ada. Tetaplah menjaga nilai-nilai yang telah kita ajarkan, dan jalinlah hubungan yang erat antara satu sama lain. Cintailah dan hargailah keluarga kita."

Saat Purbaningrum menghembuskan napas terakhirnya, Aditya memegang tangannya dengan lembut. Air mata mengalir di pipinya, tetapi dia juga merasakan rasa syukur dan kebahagiaan. Mereka telah menjalani kehidupan yang luar biasa bersama, menghadapi segala tantangan, dan merayakan kebahagiaan yang tak tergantikan.

Keluarga Purbaningrum dan Aditya berkumpul untuk mengenang mereka dengan cinta dan kebahagiaan. Mereka melihat kembali momen-momen indah yang telah mereka lewati bersama, mengenang nasihat bijak dan kehangatan yang Purbaningrum dan Aditya selalu berikan.

Kisah cinta Purbaningrum dan Aditya akan tetap hidup dalam hati mereka sepanjang masa. Mereka akan menjadi teladan bagi keluarga dan masyarakat sekitar, menginspirasi orang lain tentang arti sejati dari cinta, kesetiaan, dan komitmen.

Pada akhirnya, ketika matahari terbenam dan langit dipenuhi warna senja yang indah, keluarga Purbaningrum dan Aditya melanjutkan perjalanan hidup mereka dengan penuh semangat dan rasa syukur. Mereka merangkul warisan cinta yang telah ditinggalkan, menjaga api cinta itu tetap menyala, dan berjanji untuk membawa cinta itu dalam setiap langkah mereka menuju masa depan yang penuh kebahagiaan dan kedamaian.

******

Dalam setiap langkah mereka menuju masa depan, keluarga Purbaningrum dan Aditya terus mengenang cinta yang mereka bagi. Mereka melanjutkan perjalanan hidup dengan mengikuti jejak yang telah ditetapkan oleh Purbaningrum dan Aditya, menjunjung tinggi nilai-nilai cinta, kejujuran, dan kebersamaan.

Vito dan Tri Handoko, dengan penuh tanggung jawab, mengelola perusahaan ATK dengan prinsip-prinsip yang telah diajarkan oleh Purbaningrum. Mereka membangun lingkungan kerja yang harmonis dan saling mendukung, mengutamakan kejujuran dan ketekunan dalam setiap tindakan mereka. Perusahaan berkembang pesat, tetapi mereka tidak pernah melupakan makna pentingnya keluarga dan kehidupan yang seimbang.

Purbaningrum telah mewariskan kebijaksanaannya kepada anak-anak dan cucu-cucunya. Mereka terus menghargai waktu bersama, berkomunikasi secara terbuka, dan saling mendukung dalam segala aspek kehidupan. Keluarga tersebut tumbuh menjadi keluarga yang kuat dan harmonis, menghadapi setiap tantangan dengan kebersamaan dan cinta.

Di masa tua mereka, keluarga Purbaningrum dan Aditya menikmati kehidupan dengan penuh rasa syukur. Mereka menghabiskan waktu bersama, menikmati kebahagiaan kecil dalam kehidupan sehari-hari, dan merayakan setiap pencapaian keluarga. Purbaningrum dan Aditya melihat dengan bangga bagaimana anak-anak dan cucu-cucunya tumbuh dan berkembang, membawa kebaikan dan cinta ke dalam dunia mereka sendiri.

Sementara itu, perusahaan ATK yang dikembangkan oleh Vito dan Tri Handoko terus berkembang dan memberikan kontribusi yang berarti dalam masyarakat. Mereka tidak hanya menghasilkan produk berkualitas tinggi, tetapi juga memprioritaskan kepedulian sosial dan lingkungan. Perusahaan tersebut menjadi teladan dalam tanggung jawab sosial perusahaan dan berperan aktif dalam membantu komunitas sekitar.

Purbaningrum dan Aditya, meskipun tidak lagi hadir secara fisik, terus hidup dalam ingatan dan hati keluarga mereka. Cerita tentang cinta dan kehidupan mereka diceritakan kepada generasi mendatang, menginspirasi mereka untuk menghargai nilai-nilai keluarga, cinta, dan kebahagiaan sejati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun