Mohon tunggu...
Mugiarni Arni
Mugiarni Arni Mohon Tunggu... Guru - guru kelas

menulis cerita

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ku Bukan Wanita Selingkuhan

23 Juni 2023   12:08 Diperbarui: 23 Juni 2023   12:10 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar Canva

Cerpen

Aku Bukan Wanita Selingkuhan

Hari itu, matahari terik menyinari jalan-jalan kota dengan hangatnya. Di tengah keramaian tersebut, hiduplah dua tokoh perempuan yang saling berbeda, Sasmita dan Risma. Sasmita adalah seorang wanita yang ceria dan energik, sedangkan Risma adalah gadis cantik yang jarang keluar rumah.

Risma memiliki kecantikan yang menakjubkan sehingga banyak yang ingin meminangnya. Namun, ia lebih memilih menyendiri dan melahirkan karya-karya terbaiknya di dalam rumah. Setiap kali ada kesempatan, Risma tak ragu mengikuti workshop untuk meningkatkan kemampuannya sebagai konten kreator. Salah satunya adalah workshop konten kreator di sebuah hotel.

Pada saat itu, orang-orang di sekitar mulai menaruh curiga terhadap Risma. Pasalnya, ketika Risma menginap di hotel tersebut, ia selalu mengunci pintu rapat-rapat dan jarang terlihat di luar kamar. Mereka mulai mengira bahwa Risma adalah istri simpanan seseorang, menjalani kehidupan terlarang yang tak terlihat oleh mata publik.

Namun, kenyataannya jauh berbeda dari prasangka mereka. Di dalam kamar hotel, Risma benar-benar tenggelam dalam karya terbaiknya. Ia merasa terinspirasi dan ingin memberikan yang terbaik pada workshop yang diikutinya. Dengan tekun, ia menggali ide-ide segar dan menciptakan konten-konten yang inovatif.

Sementara itu, di luar sana, ketidakmengertian dan prasangka semakin memuncak. Orang-orang mulai mencibir Risma, menuduhnya sebagai istri selingkuhan yang berusaha menyembunyikan hubungan terlarangnya. Mereka melontarkan kata-kata penuh kebencian pada Risma, tanpa mengetahui kebenaran sebenarnya.

"Risma itu pasti wanita murahan yang hanya mencari pria kaya untuk memanjakan dirinya!" ujar seorang tetangga dengan suara sinis.

"Aku yakin dia tidak punya pekerjaan tetap. Hanya mengandalkan pria yang menjadi pelindungnya!" timpal seorang teman sekantor dengan nada mengejek.

"Bukankah dia terlalu cantik untuk memfokuskan diri pada karya-karya kreatif? Pasti ada sesuatu yang disembunyikan darinya!" cetus seorang kerabat jauh dengan penuh kecurigaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun