Mohon tunggu...
Mugiarni Arni
Mugiarni Arni Mohon Tunggu... Guru - guru kelas

menulis cerita

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Aku Bukan Istri Kedua

23 Juni 2023   08:58 Diperbarui: 23 Juni 2023   09:02 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar Canva

Setelah berbulan-bulan bergulat dengan pertimbangan yang berat, Tina memutuskan untuk menghormati kehidupan pernikahan Bimo dan istrinya. Dia menyadari bahwa menjadi istri kedua bukanlah pilihan yang tepat bagi mereka. Dalam sebuah surat yang penuh kebaikan hati, Tina menjelaskan bahwa dia harus meninggalkan Bimo dan mendoakan kesembuhan istri  Bimo dengan tulus.

Beberapa tahun berlalu. Tina melanjutkan hidupnya dengan penuh kebahagiaan dan menemukan kebahagiaan kembali dalam kehidupannya. Dia fokus pada pengembangan diri, kegiatan sosial, dan mendalami agamanya. Meskipun ada rasa kehilangan, Tina menemukan kedamaian dan kebahagiaan yang sejati.

Suatu hari, takdir mempertemukan Tina dengan Bimo  lagi setelah sekian lama berpisah. Mereka bertemu di sebuah acara amal yang diadakan di kota Tangerang. Saat itu, Tina melihat Bimo dari kejauhan. Wajahnya terlihat lebih tua, namun ada kesedihan yang dalam di matanya.

Tina pun memutuskan untuk mendekati Bimo. Mereka saling memeluk dan terlihat rasa rindu yang tak terungkapkan di antara mereka. Bimo menceritakan bahwa istrinya telah berpulang karena kanker rahim yang tak bisa ditolak. Dia menjelaskan betapa dia merindukan Tina dan betapa beratnya hidup tanpa kehadirannya.

Mendengar kabar itu, hati Tina terenyuh. Dia menyadari bahwa hidup adalah perjalanan yang penuh dengan liku-liku tak terduga. Mereka berdua menyadari bahwa cinta yang mereka miliki begitu kuat dan tak terpisahkan.

Bimo melamar Tina untuk menjadi istrinya yang sah. Dia berjanji untuk memuliakan dan mencintainya dengan sepenuh hati. Tina, setelah melalui banyak pertimbangan dan introspeksi diri, menerima lamaran itu. Dia menyadari bahwa cinta sejati adalah tentang memberi dan menerima dengan tulus, serta memperbaiki kesalahan yang telah terjadi di masa lalu.

Tina dan Bimo menjalani kehidupan baru mereka dengan penuh keberanian dan ketulusan. Mereka berdua tumbuh dalam iman dan saling mendukung dalam setiap perjalanan hidup yang mereka hadapi. Meskipun masih ada beberapa orang yang tidak menerima keputusan mereka, Tina dan Bimo mengabaikan pandangan negatif tersebut. Mereka yakin bahwa takdir telah membawa mereka bersama dan mereka siap menghadapi segala rintangan yang mungkin terjadi.

*****

Tina berdiri di tengah taman yang indah, mengenakan hijab putih yang melambangkan kesucian hatinya. Dia melihat Bimo dari kejauhan, yang terlihat sedih dan penuh kerinduan.

Tina: (dengan hati berdebar) Bimo...

Bimo: (mengangkat kepalanya dan terkejut) Tina? Apa kamu benar-benar itu?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun