Mohon tunggu...
Mugiarni Arni
Mugiarni Arni Mohon Tunggu... Guru - guru kelas

menulis cerita

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Cinta....

18 Juni 2023   09:24 Diperbarui: 18 Juni 2023   09:26 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cinta Dengan  Sekeping luka

Bagian 39

Purbaningrum, Aditya, dan putri kecil mereka melangkah maju dengan keyakinan bahwa cinta dan kerja keras akan membawa mereka menuju masa depan yang gemilang. Mereka terus menghargai  tiap momen indah dalam kehidupan mereka, menghormati ikatan keluarga yang kuat, dan menjaga hubungan yang harmonis dengan alam dan sesama.

*******

Ketika senja menjelang, mereka berjalan pulang ke rumah mereka di dekat kebun buah dengan hati penuh rasa syukur. Cahaya hangat lampu rumah menyambut mereka, menandakan kembali ke pelukan keluarga yang hangat dan penuh kasih sayang.

Di dalam rumah yang penuh kebahagiaan, mereka menikmati makan malam bersama, meletakkan buah-buahan yang mereka petik dengan penuh kebanggaan di atas meja. Mereka bercerita tentang petualangan mereka di kebun buah, tertawa bersama, dan berbagi rencana masa depan.

Purbaningrum dan Aditya menyadari bahwa kebun buah bukan hanya memberikan mereka buah-buahan yang lezat, tetapi juga memberi mereka pelajaran berharga tentang kerja keras, kesabaran, dan kegigihan dalam menggapai impian. Mereka mengajarkan putri kecil mereka untuk menghargai proses, mengasihi alam, dan menjadi pribadi yang tangguh dan bertanggung jawab.

Dalam tidur yang nyenyak di malam hari, mereka merasakan kedamaian dan kebahagiaan yang hanya bisa ditemukan dalam ikatan keluarga yang kokoh. Mereka tahu bahwa apapun yang terjadi di dunia ini, mereka selalu memiliki satu sama lain untuk saling mendukung, mencintai, dan membangun masa depan yang lebih baik bersama.

Dan di tengah kebun buah yang subur dan indah, rumah mereka menjadi tempat perlindungan dan kedamaian. Di dalamnya, cinta mereka bersemi dan tumbuh bersama-sama dengan harapan, impian, dan kenangan yang tak terlupakan.

Mereka terus merawat kebun buah dengan penuh kasih sayang, memetik buah-buahan yang telah mereka tanam dengan hati penuh kegembiraan. Dalam setiap gigitan buah yang mereka nikmati, mereka merasakan kehadiran alam dan keberkahan yang tak terhingga.

Kisah mereka di kebun buah dan di rumah yang mereka cintai terus berlanjut, menjadi cerita inspiratif tentang keluarga yang saling mendukung, hubungan yang kuat, dan keseimbangan dengan alam. Dalam setiap hari yang mereka jalani, mereka berusaha menjalani hidup dengan cinta, keberanian, dan pengabdian yang tak tergoyahkan.

Purbaningrum, Aditya, dan putri kecil mereka mengikuti jejak para pendahulu mereka, menjaga kebun buah dengan penuh kasih sayang dan mewujudkan impian mereka di rumah yang mereka bangun bersama-sama. Bersama-sama, mereka menemukan kebahagiaan, makna, dan keabadian dalam kebersamaan keluarga dan ikatan dengan alam.

Kehidupan mereka di dekat kebun buah menjadi pelajaran tentang pentingnya menghargai dan menjaga alam, membangun hubungan yang harmonis antara manusia dan lingkungan. Mereka menyadari bahwa alam adalah sumber kehidupan yang memberikan mereka keindahan, nutrisi, dan kebahagiaan.

Dalam perjalanan mereka, mereka terus menginspirasi orang-orang di sekitarnya. Melalui cerita dan pengalaman mereka, mereka mengajarkan nilai-nilai penting seperti rasa syukur, kerja keras, keberanian, dan kepedulian terhadap alam.

Bersama-sama, mereka melanjutkan perjalanan hidup mereka dengan penuh semangat dan determinasi. Mereka terus menanam bibit cinta dan kebaikan di kebun buah mereka, mengembangkan hubungan yang harmonis dengan alam, dan berbagi kebahagiaan dengan orang-orang di sekitar mereka.

Kisah mereka menjadi inspirasi bagi banyak orang, membawa harapan dan semangat untuk menjaga alam dan membangun ikatan yang kuat dengan keluarga serta komunitas. Mereka membuktikan bahwa dengan cinta dan kebersamaan, kita dapat menciptakan kehidupan yang indah dan berkelimpahan.

Dan saat mereka melihat ke belakang, mereka tersenyum dengan bangga melihat kebun buah yang mereka tanam tumbuh menjadi oasis kehidupan, tempat di mana generasi mendatang dapat menikmati buah manis kerja keras dan perjuangan mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun