Mohon tunggu...
Mugiarni Arni
Mugiarni Arni Mohon Tunggu... Guru - guru kelas

menulis cerita

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Cinta dengan Sekeping Luka

23 Mei 2023   08:43 Diperbarui: 23 Mei 2023   09:06 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar Canva

Cinta dengan sekeping luka

Bagian 3

Mugiarni

Rekan Kerja  yang bernama  Vito memberikan saran, "Sebaiknya kita juga membuat daftar pertanyaan dan kriteria penilaian untuk membantu kami dalam proses pemilihan pemasok, Bu."

Senyum puas terpancar dari wajah Purbaningrum, "Bagus sekali. Bekerjalah bersama-sama dalam menyiapkan pertanyaan dan kriteria tersebut. Kita akan membutuhkannya untuk memastikan kita membuat pilihan yang tepat."

Vito, seorang rekan kerja, memberikan saran kepada Purbaningrum, yang kemudian merespon dengan senyum puas. Vito mengusulkan untuk membuat daftar pertanyaan dan kriteria penilaian guna membantu mereka dalam proses pemilihan pemasok. Purbaningrum menyambut saran tersebut dengan antusiasme, menganggapnya sebagai ide yang sangat bagus. Dia mengatakan kepada Vito untuk bekerja bersama-sama dalam menyiapkan pertanyaan dan kriteria tersebut. Purbaningrum menyadari pentingnya langkah ini dalam memastikan bahwa mereka membuat keputusan yang tepat dalam memilih pemasok.

Vito, seorang rekan kerja yang cerdas dan berpengalaman, memberikan saran kepada Purbaningrum, yang saat itu sedang berdiskusi tentang pemilihan pemasok untuk perusahaan mereka. Dengan nada serius, Vito berkata, "Sebaiknya kita juga membuat daftar pertanyaan dan kriteria penilaian untuk membantu kami dalam proses pemilihan pemasok, Bu."

Sorot mata Purbaningrum langsung berbinar-binar karena dia menyadari pentingnya saran tersebut. Senyum puas terpancar dari wajahnya yang penuh semangat, dan dia menjawab dengan antusias, "Bagus sekali, Vito! Kita harus bekerja bersama-sama dalam menyiapkan pertanyaan dan kriteria tersebut. Hal ini akan menjadi panduan kami dalam memastikan bahwa kita membuat pilihan yang tepat."

Kedua rekan kerja itu duduk bersama di ruang kerja mereka, mengeluarkan kertas dan pena untuk mulai bekerja. Mereka menyadari bahwa langkah ini sangat penting agar mereka memiliki panduan yang jelas dan terstruktur dalam proses pemilihan pemasok.

Purbaningrum memulai diskusi dengan bertanya kepada Vito, "Apa pertanyaan-pertanyaan yang harus kita ajukan kepada calon pemasok? Kita perlu mendapatkan informasi yang lengkap untuk memastikan kualitas dan keandalan pemasok tersebut."

Mereka mulai mencatat beberapa pertanyaan yang relevan, seperti keberadaan sertifikasi kualitas, kapasitas produksi, waktu pengiriman, dan kebijakan pengembalian barang. Mereka juga memasukkan pertanyaan tentang harga, ketersediaan produk, dan pengalaman pemasok dalam industri mereka.

Setelah mencatat sejumlah pertanyaan, mereka melanjutkan dengan menyusun kriteria penilaian. Mereka menyadari bahwa tidak semua pemasok akan memenuhi standar yang mereka inginkan, jadi mereka perlu memiliki kriteria yang jelas untuk mempersempit pilihan mereka.

Purbaningrum mencatat beberapa kriteria penting, seperti keandalan pemasok, kualitas produk, harga yang kompetitif, layanan pelanggan yang baik, dan kepatuhan terhadap standar etika dan lingkungan. Mereka juga menambahkan kriteria seperti kemampuan pemasok untuk memenuhi permintaan volume yang tinggi dan fleksibilitas dalam penjadwalan pengiriman.

Ketika mereka selesai menyusun daftar pertanyaan dan kriteria penilaian, mereka saling melihat dengan bangga. Mereka menyadari bahwa langkah ini akan membantu mereka dalam mengambil keputusan yang lebih cerdas dan meminimalkan risiko memilih pemasok yang tidak cocok dengan kebutuhan perusahaan.

Dengan daftar pertanyaan dan kriteria penilaian yang telah mereka susun, Purbaningrum dan Vito siap untuk melanjutkan proses pemilihan pemasok dengan lebih yakin. Mereka berharap bahwa panduan ini akan membantu mereka memilih pemasok yang berkualitas, andal, dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan mereka.

Rekan Kerja  yang bernama Rara bersemangat bertanya lagi, "Apakah kita akan melibatkan departemen lain dalam proses ini, Bu?"

"Tentu saja. Kita akan bekerja sama dengan departemen keuangan dan logistik untuk memastikan pengadaan barang ini sesuai dengan anggaran yang telah ditetapkan dan tersedia tepat waktu," jelas Purbaningrum dengan mantap.

Vito yang penuh perhatian bertanya, "Apakah ada tenggang waktu yang harus kita perhatikan dalam proyek ini?"

Ia mengangguk, "Iya, kita harus menyelesaikan pemilihan pemasok dan menandatangani kontrak dalam dua minggu ke depan. Kita perlu mengatur pengiriman barang secepatnya agar persediaan kantor tidak terganggu."

R yang penuh semangat berjanji, "Baik, Bu. Saya akan segera mempersiapkan pertanyaan dan kriteria penilaian untuk pertemuan dengan pemasok."

Purbaningrum menghela nafas lega, "Terima kasih, tim. Teruslah bekerja dengan semangat. Saya yakin kita bisa menyelesaikan proyek ini dengan sukses."

Dalam sinar matahari yang menyinari, kehidupan di kantor berjalan dengan harmonis. Purbaningrum terus memimpin timnya dengan kebijaksanaan dan inspirasi. Setiap hari, mereka bekerja secara sinergi, mengerahkan kemampuan terbaik mereka untuk mengatasi setiap tantangan yang muncul dalam proyek pengadaan barang.

Bersambung

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun