Mohon tunggu...
Mugi Wahyudi
Mugi Wahyudi Mohon Tunggu... Guru - Pelari Hobi

Baca cerita mingguan sebagai pehobi lari di sini. Bakalan banyak cerita yang bisa dibaca dari mulai pengalaman berlari sampai ulasan-ulasan tentang perlengkapan lari.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Cerita Lari Hari Ini: Mencari "Jurig" di Pusat Kota Bandung

7 Oktober 2024   05:46 Diperbarui: 13 Oktober 2024   06:13 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Braga City Walk ramah pejalan kaki (dok pribadi)

Cerita Lari Hari Ini, Setelah menjalani rutinitas yang cukup melelahkan dan menguras tenaga, tiba saatnya untuk pergi berlari di akhir pekan. 

Hari Minggu pagi menjadi opsi yang cukup tepat di mana jalanan kota Bandung belum padat dengan kendaraan dan orang-orang yang pergi berlibur atau sekedar mengunjungi sanak famili. 

Sedangkan sebagian masyarakat lainnya ada juga yang pergi untuk sekedar mencari jajanan di tempat-tempat tertentu yang kerap berubah menjadi sebuah pasar kaget jika hari Minggu tiba. 

Salah satunya, area GOR dan Taman Saparua. Selain menjadi lokasi untuk berolahraga seperti jogging, senam, dan basket, area ini pun menjadi tempat yang tepat untuk mencari kudapan-kudapan.

Setibanya di Saparua, aku bersegera melakukan pemanasan. Gerakan pemanasan yang aku lakukan yaitu gerakan dynamic warm up, tujuannya adalah agar sirkulasi darah mengalir lebih lancar dan juga mempersiapkan bagian-bagian otot tertentu sebelum melakukan aktivitas lari. 

Beberapa orang sudah mulai berlari serta ada juga rombongan peserta lomba lari melintas bergantian. Minggu pagi Kota Bandung kali ini tampaknya cukup ramai oleh banyak pelari rekreasional. 

Selain itu juga beberapa fotografer bersiap di lokasi yang tidak biasanya. Ya, biasanya mereka hanya ada di sepanjang Jalan Dago dan Merdeka. Ada juga yang standby di jalan Braga.

Pemanasan selesai, aku pun mulai berjalan sejenak menuju arah Jalan Jl L.L.R.E Martadinata--disebut juga Riau--sembari mengikuti para peserta acara lari pagi ini. Beberapa diantara mereka pun ada yang berjalan kaki karna kelelahan. 

Tak menjadi masalah sebenarnya jika kita memilih berjalan kaki di tengah-tengah jalannya perlombaan lari, terlebih lagi bagi pemula. Yang terpenting adalah kesehatan kita tetap terjaga. Jangan sampai olahraga yang awalnya ditujukan untuk membikin badan sehat, justru malah jadi sebaliknya.

Selepas menonton sejenak para peserta lomba lari, aku mulai berlari dari Jalan Riau. Aku melihat sekelompok pelari rekreasional lainnya baru saja memulai untuk berlari. 

Sebenarnya ada niat terlintas untuk bergabung, namun pace mereka terlalu kencang bagiku. Selain itu juga, aku hanya mengikuti mereka sampai jalan Merdeka saja. 

Mereka melanjutkan berlari melintasi jalan Jawa, sedangkan aku memilih jalan lurus menuju alun-alun Kota Bandung.

Memasuki Jalan Tamblong, aku merasakan nikmatnya melintasi jalanan yang masih sepi dari kendaraan bermotor di pagi hari. Selain itu juga, hangatnya sinar matahari pagi menyapa kulit dan tubuh sehingga vibes Minggu pagi semakin terasa.

Akhirnya monumen 0 Kilometer Kota Bandung terlintasi. Artinya, alun-alun Kota Bandung sudah terlihat. Beberapa puluh meter ke depan, ternyata aku baru ketahui bahwa ada fotografer juga yang standby disana. 

Tepatnya dekat kantor Pikiran Rakyat. Menarik bagiku ketika berlari ke kawasan ini. Selain adanya "jurig" yang tengah mencari penghidupan--mungkin jika aku sempat berjumpa mereka, bisa saja sedikit membantu penghidupan mereka--dengan membuka jasa foto bersama, di kawasan ini pun banyak pasangan-pasangan yang melakukan foto pre-wedding. T

entu saja karena di kawasan ini banyak situs-situs bersejarah. Sehingga bagi siapapun yang ingin mengambil gambar dengan tema-tema retro atau klasik, sangat mendukung sekali.

Salah satu spot para
Salah satu spot para "jurig" (sumber foto kliknusae.com)

Tujuan sudah tercapai, perjalanan pulang aku memilih untuk mengambil jalur Braga City Walk. Ini mungkin kali ketiga aku melintasi Braga City Walk semenjak Jalan Braga resmi dibuka khusus pejalan kaki. 

Sehingga, setiap pengunjung bisa merasakan kenyamanan berjalan kaki di sini. Jalan Braga memang mempunyai pesonanya sendiri, wajar saja jika hampir setiap hari terjadi kemacetan. Apalagi jika sudah memasuki akhir pekan.

Braga City Walk ramah pejalan kaki (dok pribadi)
Braga City Walk ramah pejalan kaki (dok pribadi)

Selesai sudah Cerita Lari Hari Ini dengan finish dekat taman Maluku. Sisanya, aku berjalan kaki saja untuk pendinginan dan juga menurunkan heart rate agar kembali rileks seperti biasa. 

Terimakasih sudah bersedia untuk membaca sedikit Cerita Lari Hari Ini. Semoga bisa memberi inspirasi untuk tetap menjaga kesehatan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun