Kegiatan mengkonsumsi makanan adalah kebutuhan sehari hari yang mana diperlukan untuk memenuhi gizi dalam tubuh sebagai pemenuhan dasar manusia yang utama. Pola pemikiran manusia modern kini menginginkan segala sesuatunya menjadi serba instant. Makanan cepat saji (Fast Food) contohnya  Seperti mie instan, sarden kaleng, snack ringan, piza, burger dan lain sebagainya kini telah menjadi bagian konsumsi dari kehidupan sehari hari orang banyak terutama di kalangan remaja, mereka mengutamakan gaya hidup yang semakin modern dan serba cepat, yang memungkinkan mereka untuk mengkonsumsi makanan cepat saji ialah cita rasanya  yang lezat selain itu pengolahan dan penyiapannya lebih mudah, cepat, dan praktis untuk dibawa kemana mana  juga cocok bagi mereka yang selalu dalam keadaan sibuk dan buru buru, kebanyakan orang orang hanya mementingkan sesuatu yang  instant untuk mendapatkan keuntungan yang mereka dapat tanpa harus memikirkan bahaya yang akan didapat jika mereka terlalu sering untuk mengkonsumsinya. Konsumsi makanan cepat saji sekali memang boleh boleh saja, Namun jika dikonsumsi terus menerus secara berlebihan dapat membahayakan kesehatan yang serius bagi tubuh, karena makanan cepat saji mengandung bahan pengawet serta penyedap rasa (micin) yang berlebihan, yang akan menyebabkan berbagai resiko penyakit yang diderita pada manusia. Pada opini ini bertujuan untuk membahas mengenai bahayanya mengkonsumsi makanan cepat saji secara berlebihan.
Di era yang serba modern ini, mayoritas penduduk indonesia terutama pada kalangan remaja lebih banyak memilih untuk mengkonsumsi sesuatu yang cepat dan praktis, mereka tidak mengutamakan kandungan nutrisi serta gizi yang terkandung, sehingga menyebabkan adanya peningkatan pola hidup tidak sehat, sebagai generasi muda kita seharusnya lebih teliti dan sadar mengenai zat apa saja yang terkandung dalam makanan cepat saji, terlebih zat aditif atau bisa saja kita sebut suatu bahan tambahan yang dicampur ke dalam makanan, Â biasanya terdapat dalam sebuah komposisi pada suatu produk yang berupa penguat rasa (penyedap), pemanis, pewarna, pengenyal, serta pengawet, yang mana kandungan tersebut pasti ada pada makanan instant contohnya mie instant, snack ringan, sarden kaleng, pizza, burger , kandungan nilai gizi pada makanan cepat saji umumnya mengandung lemak jenuh, tinggi gula, tinggi kolestrol, serta garam. Mengkonsumsi makanan cepat saji (fast food) memang tidak menimbulkan dampak nyata secara langsung, menurut penelitian dan pengalaman yang sudah ada, dampak kesehatan jangka pendek dari makanan cepat saji memang hanya terlihat ringan seperti terjadinya peningkatan berat badan yang disebabkan karena tingginya kalori dan rendahnya nutrisi yang menyebabkan kenaikan berat badan di waktu yang singkat, kemudian gangguan pencernaan itu disebabkan tingginya kolestrol makanan yang dapat menyebabkan perut mual, kembung, serta diare, dan yang terakhir yaitu akibat dari bahan pengawet yang terkandung dalam makanan cepat saji menyebabkan reaksi alergi pada seseorang.
Makanan cepat saji yang bisa dibilang praktis serta pengolahannya cepat memang memiliki cita rasa yang lezat, namun dibalik cita rasanya yang lezat dan mudah di dapat dimana saja, tentu terdapat sisi negatifnya, makanan cepat saji apabila dikonsumsi secara berlebihan akan berdampak pada kesehatan manusia, sejumlah peneliti juga membuktikan bahwa keseringan mengkonsumsi makanan cepat saji memang tidak berdampak langsung ketubuh, namun makanan cepat saji yang dikonsumsi akan tertimbun dalam tubuh yang dikemudian hari menjadi penyebab kematian.  Beberapa studi mengungkapkan bahwa resiko apabila terlalu sering mengonsumsi makanan cepat saji yang ialah Timbul penyakit serius, Makanan cepat saji yang mengandung gula secara berlebihan sangatlah berbahaya karena dapat meningkatan kadar kolesterol yang berakibat seseorang yang mengonsumsi gula dalam jumlah banyak berisiko akan terkena penyakit jantung, diabetes, obesitas. Kedua seseorang terkena Tekanan darah tinggi dan stroke, Makanan cepat saji yang mengandung Kadar lemak jenuh tinggi yang dapat meningkatkan kadar kolestrol dan tekanan darah tinggi, ketiga  Kekurangan Nutrisi, makanan cepat saji seringkali  kekurangan nutrisi penting, adanya Kalori, lemak, gula, dan karbohidrat yang merupakan kandungan paling banyak yang ditemukan di dalam makanan cepat saji. Sayangnya pada makanan cepat saji  hampir tidak mengandung vitamin dan mineral penting, sehingga tubuh akan kekurangan  vitamin dan mineral yang dapat menghambat fungsi sistem kekebalan tubuh.
Makanan cepat saji dapat menjadi penyebab berbagai masalah kesehatan jika dikonsumsi secara terus menerus, oleh karena itu dalam mengatasi persoalan konsumsi makanan cepat saji maka diperlukan pertama adanya kesadaran diri dari masing masing individu mengenai bahaya yang akan timbul jika mengkonsumsi makanan cepat saji secara terus menerus dengan adanya kesadaran diri akan membawa diri kita lebih menciptakan pola makan yang jauh lebih  sehat, kedua perlu adanya peningkatan keterampilan memasak makanan sendiri karena itu jauh lebih baik seperti konsumsi sayur mayur, daging dan makanan yang tinggi protein seperti telur dan susu,  ketiga perlu adanya pendidikan gizi dimana masyarakat perlu diberikan pemahaman mengenai kandungan nilai gizi dalam makanan cepat saji dan dampaknya bagi kesehatan tubuh, ke empat pemerintah dapat melakukan regulasi yang lebih ketat mengenai iklan makanan cepat saji, terutama yang ditargetkan untuk anak anak dan remaja serta mendorong restoran untuk menyediakan pilihan makanan yang lebih sehat. Dengan meningkatkan kesadaran kebiasaan hidup sehat maka sedikit demi sedikit kita dapat mengurangi dampak negatif dari makanan cepat saji dan meningkatkan kualitas hidup.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H