Mohon tunggu...
muflihkamal miftahul
muflihkamal miftahul Mohon Tunggu... Mahasiswa - hanya seorang manusia biasa

suka makan pedes

Selanjutnya

Tutup

Diary

Pengalaman Saya Jatuh Cinta dengan dan Karena Muhammadiyah

15 Maret 2022   22:27 Diperbarui: 15 Maret 2022   22:32 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Merengkuh banyak hal dari tokoh-tokoh yang say idolakan, sebutlah beberapa diantaranya: Ahmad Syafi'i Ma'arif alias Buya Syafii,  Ahmad Najib Burhani, Faturahman Kamal, dan tentu Haedar Nashir

Beralih ke urusan hati alias cinta yang lainnya. Dalam petualangan saya mengenal Muhammadiyah tentu tak terelakkan momen-momen ketika saya bercakap-cakap dan berteman dengan kader perempuan Muhammadiyah.

Jujur saja, saya agak payah dalam urusan yang satu ini. Dari sekian banyak kader perempuan Muhammadiyah di 'persimpangan jalan' yang saya kenal ada satu yang begitu melekat di ingatan dan tidak pernah gagal membuat saya berdebar.

Andai menyebut namanya jadi sebuah kepastian perasan saya berbalas pastilah sudah saya lakukan, tetapi saya terlalu pemalu dan tidak percaya diri melakukan itu.

Jadi, dengan berat hati, kawan-kawan pembaca tidak akan mengetahui cerita ini secara detail. Momen-momen seperti itu biarlah saya kenang dan tanggung sendiri pahit dan manis nya. Sebab bagi saya jatuh cinta adalah tentang dua pilihan. Pertama, untuk menyimpan rapat-rapat atau kedua mengumbarnya dalam sebuah romantisme. Saya memilih untuk menyimpannya rapat-rapat.
 
Namun yang jelas, pada titik ini saya berani katakan, saya jatuh cinta dengan dan karena Muhammadiyah. Saya rasa kalimat tersebut tepat untuk menggambarkan kalau kuliah di UMY pada akhirnya menjadi obat paling mujarab dari kegagalan demi kegagalan saat menembus perguruan tinggi negeri. Ceritanya akan tidak seindah ini kalau saja saya diterima di UGM atau UNDIP. Tentu disana ada Muhamadiyah, tapi jalan untuk menemukan Muhammadiyah pasti tidak semulus seperti di UMY.

Saya rasa, inilah rasa syukur yang paling besar saya saat ini, ketika mengawali, menjatuhkan pilihan, dan menjalani kisah cinta dalam naungan persyarikatan di kampus terbaik milik Muhamadiyah, apalagi kalau bukan kampus dengan slogan "Muda Mendunia Unggul Islami,"
yang belum lama ini merayakan hari Milad yang ke-41 tahun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun