Mohon tunggu...
Muhammad Mufti Faiq Kamal
Muhammad Mufti Faiq Kamal Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa || Study Forever

Mahasiswa Fakultas Dirasat Islamiyah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kakistokrasi dan Defisit Otoritas di Indonesia

15 Agustus 2024   09:32 Diperbarui: 15 Agustus 2024   09:40 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karena itu malah membebani negara dan sama sekali tidak memilki dampak yang relevan bagi yang ditujunya yaitu anak-anak Indonesia. Atau dikatakan juga bahwa program tersebut dibutuhkan bagi rakyat Indonesia, akan tetapi jika kita melihat data obesitas di Indonesia itu mencapai sekitar 68 juta orang, sedangkan orang kelaparan di Indonesia itu sekitar 16 juta orang. 

Maka artinya, orang-orang yang kelebihan makan itu lebih banyak tiga kali lipatnya dibanding orang yang kekurangan makan. Maka seeloknya yang harus dilakukan adalah distribusi makanan. Bukan memberikan semuanya makan siang gratis. Sistem klasifikasi yang efisien yang bisa mencapai tujuan pada arah atau sasaran yang tepat.

sumber: cnnindonesia.com
sumber: cnnindonesia.com

Dengan demikian, dari kebijakan yang tidak ilmiah itu dipopulerkan kepada publik karena mereka ingin dipilih. Untuk menjadi pemerintah yang terpilih, mereka menuruti setiap kebijakan pragmatis masyarakat yang mereka mengetahui betul tingkat intelektualnya sehingga bisa merekayasa dan membodohinya agar mereka berada pada kursi pemerintahan. 

Maka dari itu, setiap kampanye-kampanye politik pada umumnya di Indonesia ini sangat template bentukannya. Misal ini demi rakyat, atau dari rakyat untuk rakyat karena mereka mengemis otoritas. Mereka tidak memilki visi misi, leadership yang mumpuni, karisma yang besar. Akan tetapi, mereka menjanjikan sesuatu kepada orang-orang agar mereka terpilih.

Maka apakah hal yang seperti ini masuk kedalam kategori karistokrasi? Iya. Mereka tidak bisa memimpin. Mereka bisa jadi pemimpin karena mereka menjanjikan iming-iming angin surga. Maka itulah hasil dari defisit otoritas yang kerap terjadi di Indonesia saat ini.

Kita sebagai rakyat biasa sangat diperlukan untuk bisa memilih pemimpin yang bijak dan tidak defisit otoritas. Pemimpin yang memiliki jiwa yang tegas dan visi misi yang baik untuk negara kedepannya. Namun apabila tidak menemukan yang seperti itu, maka jadilah pemimpin itu dan bersikaplah selayaknya, yang memiliki visi misi yang jelas, dan pemimpin yang memiliki otoritas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun