Mohon tunggu...
Muflih Zaki
Muflih Zaki Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Prodi Bimbingan dan Konseling di UHAMKA

berbagi Pengalaman

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Semangat Mahasiswa KKN BK FKIP UHAMKA Belajar dan Mengaji di TPA Parakansalak

9 Februari 2024   11:33 Diperbarui: 9 Februari 2024   11:38 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan bagian integral dari program pendidikan tinggi yang bertujuan untuk memberikan pengalaman praktis kepada mahasiswa di dunia kerja. Sejalan dengan hal tersebut, Program Studi Bimbingan dan Konseling, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka melepaskan mahasiswanya, termasuk kelompok kami, yaitu kelompok enam, yang beranggotakan sembilan orang untuk melakukan pengabdian masyarakat melalui Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kampung Cisarandi, Desa Parakansalak, Sukabumi, Jawa Barat.

Sembilan mahasiswa di kelompok 6, yaitu:
*Muflih Muzzaki Hibatullah (2001015044)
*Fahni Nurul Janah (2001015047)
*Nur Alfiani (2001015065)
*Kezia Dhiya Fitronella (2001015074)
*Ridha Amelia Rivanda (2001015116)
*Adinda Nadya Safira (2001015126)
*Tadhawwara Puji Astuti (2001015186)
*Ayudiah Utari (2001015201)
*Jihan Nurhaliza (2001015212)

Mahasiswa Kelompok 6 KKN-DIK BK FKIP UHAMKA (Dokpri)
Mahasiswa Kelompok 6 KKN-DIK BK FKIP UHAMKA (Dokpri)
Kami mengabdi pada masyarakat Kampung Cisarandi, terkhusus RW 01 dengan bimbingan dari Ibu Haning Tri Widiastuti, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing Lapangan. Kegiatan KKN-DIK  berlangsung selama 24 hari, dimulai dari tanggal 13 Januari 2024 hingga 5 Februari 2024.

Kuliah Kerja Nyata (KKN) menjadi jembatan antara teori dan praktik, memungkinkan mahasiswa untuk mengasah keterampilan di dunia nyata sekaligus memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang terlibat dalam proyek atau kegiatan yang dijalankan selama KKN.

Melalui KKN-DIK ini, tercipta dampak positif yang tak terlupakan dalam kehidupan masyarakat Desa Parakansalak, salah satunya di TPA Ibu Imas.

TPA Ibu Imas merupakan tempat pembelajaran Al-Qur'an yang dilaksanakan di rumah Ibu Imas, terletak di RT 03 RW 01 Kampung Cisarandi. TPA ini sudah berdiri sejak bertahun-tahun yang lalu. Pembelajaran TPA Ibu Imas diikuti oleh adik-adik dari PAUD sampai kelas enam SD. Pembelajaran ini dilakukan setiap hari Senin-Sabtu, mulai pukul 09.00-13.00 WIB. Biasanya setelah pulang sekolah, adik-adik langsung datang ke TPA Ibu Imas tanpa pulang ke rumah terlebih dahulu. Orang tua dari adik-adik tersebut pun sudah mengetahui hal tersebut, sehingga tidak khawatir menunggu anaknya di rumah.

Kami mahasiswa KKN-DIK Bimbingan dan Konseling, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka berkesempatan untuk membantu mengajarkan adik-adik TPA Ibu Imas. Kami memberikan media pembelajaran berupa angka 1-10, huruf hijaiyah, rukun islam, nama 25 nabi, dan 10 malaikat beserta tugasnya. Media-media tersebut kami buat menggunakan poster dan origami warna-warni agar menarik perhatian adik-adik TPA Ibu Imas. Selain itu, kami juga mengajarkan adik-adik membaca Iqro', Al-Qur'an, sholawat, dan doa sehari-hari.


Dokumentasi TPA At-Taqwa (Dokpri)
Dokumentasi TPA At-Taqwa (Dokpri)
Saat datang, adik-adik akan belajar mengaji Iqro' terlebih dahulu dan kami mengecek bacaan mereka. Setelah mengaji Iqro', adik-adik menghafal surat pendek dan doa sehari-hari. Kemudian, kami akan memberikan tugas rumah berupa hitungan matematika, seperti tambah-tambahan atau kurang-kurangan. Agar adik-adik senang mengerjakannya, kami mengkreasikan soal matematika dengan gambar buah-buahan atau hewan, sesuai keinginan mereka. Setelah itu, secara bersama-sama kami dan adik-adik menyanyikan lagu angka 1-10.
"Angka 1 seperti tongkat, angka 2 seperti bebek, angka 3 lengkung-lengkung, angka 4 kursi terbalik, angka 5 perutnya gendut. Angka 6 bulat di bawah, angka 7 seperti pistol, angka 8 bulat-bulat, angka 9 bulat di atas, angka 10 1 dan 0"

Dilanjutkan dengan sholawat, membaca huruf hijaiyah dengan nada, mengingat kembali rukun islam, menyanyikan nama 25 nabi, dan 10 malaikat beserta tugasnya.

Kami rutin belajar dan mengaji bersama adik-adik di TPA Ibu Imas. Hati kami tergerak melihat semangat Ibu Imas mengajarkan adik-adik seorang diri, dengan memanfaatkan ruangan di rumahnya untuk belajar. Kami pun terharu melihat antusiasme adik-adik mengikuti pembelajaran di TPA Ibu Imas meskipun lelah karna baru saja selesai belajar di sekolah. Hal itu membangkitkan semangat kami untuk turut serta memberikan manfaat di TPA Ibu Imas. Selain belajar, mengaji, dan bersholawat bersama adik-adik TPA Ibu Imas, di hari terakhir kami juga memberikan beberapa Iqro', kalam, dan meja belajar yang harapannya dapat digunakan dengan baik dan memberikan dampat positif bagi TPA Ibu Imas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun