"Untuk syarat pekerja yaitu sehat dan berakal normal, berakal normal pun itu sudah masuk dalam ranah sehat, jadi ya.. syaratnya hanya sehat", terang Pak Mukid.
Mengenai sistem gaji, yang dipilih adalah borongan, yaitu kiloan berdasarkan hasil per individu dalam memilah sampah.
"Kalau gaji untuk pekerja adalah sistem borongan, yaitu kiloan. Jenis sampah PP (pemilahan sampah plastik berdasarkan warna) Rp 300/kg, blowing (sampah plastik bekas kosmetik) Rp500/kg dan minuman gelas Rp1500/kg", tambah beliau.
Sedangkan jumlah uang yang dapat diperoleh per individu rata-rata sejumlah Rp30.000-Rp50.000 setiap hari.
"Masalah timbangan dan uang yang diperoleh itu tergantung barangnya, biasanya ada yang Rp30.000, ada yang Rp40.000, ada yang Rp50.000", jelas Ibu Siti Asiyah.
Jadi, semakin berat timbangan sampah plastik yang dipilah, maka semakin banyak pula rupiah yang didapatkan, begitu pula sebaliknya.
Masyarakat pun mendapatkan pekerjaan saat musim kemarau dan tambahan aktivitas saat musim hujan sebagai penujang ekonomi ditengah kesibukan musim penghujan maupun musim kemarau.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI