Mohon tunggu...
Mufidhatul Ulliya
Mufidhatul Ulliya Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Universitas Ahmad Dahlan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tingkat Literasi yang Masih Rendah di Indonesia

15 Juli 2021   21:32 Diperbarui: 15 Juli 2021   21:37 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

  • Mufidhatul Ulliya 
  • Hawa Cinthya Nisa 
  • M. Bagas Banija Athayasyah

Dalam KBBI Literasi diartikan sebagai kemampuan menulis dan membaca, kemampuan individu dalam mengolah informasi dan pengertahuan kecakapan hidup.

Menurut data dari OECD (oragnisation for Economic Co-operation and Development) pada tahun 2019 tingkat literasi di Indonesia masih jauh tertinggal dibawah rata rata.

Padahal pada tahun 2018 Indonesia berada tepat dibawah skor rata-rata OECD yaitu 487. Penurunan ini disebabkan kurangnya minat dan dorongan masyarakat Indonesia tentang pentingnya literasi.

Dilansir dari media perpustakaan kemendagri "Tingkat literasi Indonesia pada penelitian di 70 negara itu berada di nomor 62", ujar Staf ahli Menteri dalam negeri (Menadagri), Suhajar Diantoro pada Rapat kordinasi nasional bidang perpustakaan tahun 2021. UNESCO memberikan standar untuk setiap orang agar memiliki buku baru minimal 3 setiap tahun.

Bahkan negara Asia Timur seperti Jepang, Korea, dan China, rata-rata memiliki 20 buku baru bagi setiap orang. Tentu hal ini seharusnya membuat Indonesia tertantang untuk meningkatkan budaya literasi sejak dini.

Padahal angka buta huruf cenderung menurun dalam satu dekade.

Penyebab tingkat literasi di Indonesia rendah karena :

1. Kurangnya pemahaman dan dukungan keluarga dalam budaya literasi sejak dini.

2. Ketersediaan buku yang masih terbatas dan tidak merata bagi beberapa daerah di Indonesia.

3. Selain dalam lingkungan keluarga, tentunya lingkungan masyarakat juga berperan penting dalam membiasakan budaya literasi.

4. Pemerintah dinilai belum mampu untuk mengembangkan program literasi.

Solusi atau upaya yg dapat dilakukan untuk meningkatkan literasi di Indonesia :

1. Meningkatkan kualitas guru yang sesuai dengan kesepakatan Muscat, yaitu sebuah perjanjian yang disepakati pada tahun 2014 oleh delegasi pertemuan Global  Education for All yang diselenggrarakan UNESCO di Muscat, Oman. Yang salah satu tujuannya adalah untuk memastikan bahwa semua negara pada tahun 2030, seluruh pelajar dididik oleh guru-guru yang memnuhi kualifikasi, terlatih secara profesional, memiliki mptivasi, dan mendapatkan dukungan.

2. Masalah gizi pada anak juga mempengaruhi pertumbuhan dan kecerdasan anak, sehingga peningkatan anggaran pendidikan tanpa diimbangi kesehatan gizi anak akan mempengaruhi tingkat kecerdasan dan prestasi belajar anak. 

3. Memberikan fasilitas yang memadai seperti listrik, perpustakaan, lab komputer, dan kases internet.

Sumber :  OECD (oragnisation for Economic Co-operation and Development), 2019 ; KBBI, 2019; Perpustakaan Kemendagri, Maret 2021.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun