Dengan berinvestasi, manusia akan merasa sedikit aman ketika sakit, lemah, tua, atau kehilangan pekerjaan karena ia masih mempunyai sesuatu atau bisa disebut barang sampingan yang dapat digunakan untuk berobat, makan, biaya  sekolah  atau kuliah anak-anak, dll, mirip seperti menabung tapi ada yang mengatakan lain bahwa berivestasi itu berbeda sama menabung.
Bagaimana menurut hukum Islam kalau investasi yang sudah ditentukan hasil tiap bulannya dengan jangka waktu tertentu apakah halal? Tetapi kalau rugi kita tidak dapat keuntungan.
Hanya uang modal kembali. Namun apabila kita ambil modal kita sebelum jangka waktu perjanjian maka dikenakan/dikurangin dari modal kita.
investasi apapun bentuknya dalam Islam mewajibkan bahwa kerugian dan keuntungan hendaknya menjadi tanggung jawab dan hak bersama. Â Kecuali apabila salah satu pihak dengan sengaja membatalkan kesepakatan yang ada dan menimbulkan kerugian kepada salah satu pihak maka yang bertanggung jawab adalah pihak yang membatalkannya secara sengaja.
Tabungan dalam ekonomi Islam tidak begitu kuat dihubungkan dengan investasi. Karena ketika tabungan didefinisikan oleh alasan berjaga-jaga, hidup hemat dan sederhana, maka tidak akurat tabungan ini kemudian digunakan untuk investasi yang mekanismenya dalam Islam menggunakan skema bagi-hasil yang memiliki risiko rugi. Tapi ini buka investasi dalam makna luas. Risiko yang dimiliki investasi bagi hasil tidak begitu berbeda dengan alasan para pemilik uang untuk menahan uangnya berupa tabungan.Â
Meskipun hubungan itu akhirnya terjadi akibat mekanisme perbankan syariah saat ini yang menggunakan benchmark konvensional, dimana pos tabungan berjaga-jaga masyarakat dapat digunakan oleh bank pada sisi pembiayaannya, konsekuensinya pada sisi pendanaan bank syariah memberikan bonus kepada para nasabah tabungan yang bermotif berjaga-jaga tersebut. Dan tabungan secara teori akan relatif kecil jika dibandingkan investasi, yang berarti juga peran tabungan dalam perekonomian akan relatif kecil. Dengan demikian tabungan tergantung pada besarnya pendapatan yang porsinya ditentukan oleh kebutuhan berjaga-jaganya. Dan ini perlu dirumuskan lebih spesifik untuk dapat mengkalkulasikan posisi dan peran tabungan dalam perekonomian.
Hubungan tabungan dan investasi dalam perekonomian Islam yang  ini memang berbeda dengan apa yang dimiliki oleh konvensional. Sehingga perlu sebuah konsep pendekatan analisa ekonomi yang mampu memberikan penjelasan yang cukup tepat tentang posisi serta hubungan tabungan dan investasi dalam sistem ekonomi Islam, juga peran keduanya dalam memajukan kesejahteraan ekonomi.
Maka dari itu mulai dari sekarang ayo kita menabung atau berinvestasi di manapun dan jangan menunda-nunda karena menunda segala sesuatu itu tidak baik untuk kelangsungan hidup kita
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H