Mohon tunggu...
Money

Ilmu Pengetahuan yang Berkembang dalam Masyarakat Modern

11 September 2016   17:29 Diperbarui: 11 September 2016   17:45 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masyarakat modern telah berhasil mengembangkan ilmu pengetahuan untuk mengatasi berbagai masalah. Namun pada sisi lain ilmu pengetahuan tersebut tidak mampu menumbuhkan moralitas dan akhlak yang mulia. Dunia modern saat ini, ditandai dengan gejala kemerosotan akhlak yang benar-benar berada pada taraf yang mengkhawatirkan termasuk di Indoneisa. Gejala kemerosotan akhlak tersebut bukan saja menimpa kalangan dewasa melainkan juga menimpa kalangan remaja dan tunas-tunas muda.

Tragedi tersebut disebabkan beberapa faktor yang kini mempengaruhi cara berfikir manusia modern. Faktor-faktor tersebut menurut Zakiah Daradjat antara lain: kebutuhan hidup yang semakin meningkat, rasa individualitas dan egoistis, persaingan dalam hidup, keadaan yang tidak stabil, dan terlepasnya pengetahuan dari agama.

Ilmu pengetahuan dapat dilakukan dengan cara memasukan nilai-nilai islami kedalam konsep ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan dapat dilakukan dengan melalui inisiatis pribadi melalui proses pendidikan yang diberikan secara berjenjang dan berkesinambungan.

Islam hadir didalam sebuah masyarakat diatur melalui prinsip-prinsip moral yang tidak hanya didasarkan oleh iman dengan kekuasaan Tuhan saja, melainkan didasarkan pada adat yang dihormati sehingga membentuk niali-nilai masyarakat dan susunan moralnya.

Kesimpulan

Berawal dari pandangan Masyarakat mengenai ilmu pengetahuan yang berkembang di era modern masyarakat beranggapan bahwa ilmu pengetahuan yang berkembang hanya bisa merusak moral dan terkontaminasi dengan pemikiran budaya barat yang berakibat melemahnya nilai-nilai moral dan aspek kesakralannya. 

Saran-saran

Dalam penyusunan artikel yang sederhana ini tertunya banyak kata-kata atau pun kalimat yang kurang sempurna atau tidak dimengerti. Kami selaku pengarang pastinya membutuhkan kritik dan saran bagi penulis untuk menyempurnakan lagi artikel yang kami buat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun