Mohon tunggu...
Mufidatul Fathiyah A
Mufidatul Fathiyah A Mohon Tunggu... Lainnya - (S1) Fapet UB, (S2) Fapet IPB

Mari berdiskusi tentang peternakan Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Warna

21 Februari 2021   07:11 Diperbarui: 21 Februari 2021   07:16 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Warna

Coba tendang saja kerikilnya, 

siapa tau memunculkan pelangi. 

Hempas saja kacanya,

 mungkin akan terlihat embun. 

Bukankah itu tidak logis?

 Kau pandang apa pelanginya?

 Hijau?

 Kuning?

 Atau kelabu?


Lalu, bagaimana dengan embunnya? 

Itu hanya halusinasi?
Gerakmu memberi warna pada jalanan.

 Langkahmu memberi warna pada awan.
Tak harus merah kuning hijau, 

Hitam putih juga adalah warna bukan?
Jentikkan jarimu memberi nafas pada semesta. 

Tak harus jadi embun.

Ucapmu mungkin memberi kesan yang 

lebih indah dari pelangi, untuknya. Bisikmu bisa jadi telaga tempat 

menghilangkan dahaga, baginya.

 Iya. Untuknya yang memandangmu lebih, 

baginya yang melihatmu berbeda. 

Tak harus jadi kupu-kupu untuk terbang.

 Tak harus jadi ikan untuk berenang. 

Warnai saja dirimu denganmu. 

Bukankah kupu-kupu tak masalah ia tak bisa berenang?

 Ikan juga begitu, tak ada niat insecure karena ia tak bisa terbang.

 Aku. Kamu. Dia. Mereka. Kita. Dititipkan lebih dan kurang,

 untuk meniti satu tujuan.

 Jangan lupakan, syukur di pundakmu

 menambah indahnya warnamu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun