Mohon tunggu...
Mufida Salma Nabilah
Mufida Salma Nabilah Mohon Tunggu... Mahasiswa - .

.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Bimbang Saat Memilih Jurusan

4 Januari 2022   19:42 Diperbarui: 4 Januari 2022   19:51 598
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Tak terasa sebentar lagi merupakan waktu kelulusan siswa SMA atau sederajat. Sejajar dengan itu, akan ada penerimaan peserta didik baru untuk jenjang yang lebih tinggi yakni universitas. Masa ini merupakan masa peralihan siswa menuju maha-nya siswa, siswa yang paling siswa. Dimana itu merupakan masa yang menentukan nasib masa depan diri sendiri. Mau jadi apa kedepannya, semua tergantung keputusan yang diambil saat jenjang perguruan tinggi.

Maka dari itu, perlu pemikiran matang saat mengambil keputusan, perguruan tinggi mana yang akan dipilih atau jurusan apa yang akan ditempuh. Wajar jika seorang siswa mengalami kebimbangan saat diberi kesempatan untuk memilih apa yang akan ditempuhnya. Karena hal tersebut akan menentukan masa depan mereka. Menuju ke perguruan tinggi bisa melalui beragam tes, mulai dari SNMPTN, SBMPTN, Mandiri, dsb.

Sedikit cerita, saya dulu termasuk siswi yang mendapat kesempatan untuk menempuh jalur SNMPTN dan saya berhasil masuk di pilihan pertama saya. Namun, saya tak merasakan kepuasan pada diri saya sendiri. Banyak kebimbangan yang membuat saya berpikir dan bertanya pada diri sendiri, 

"Haruskah saya berganti jurusan?" atau "Haruskah saya bertahan?" .

Oleh karena itu, saya akan memberikan beberapa pengalaman saya kepada Anda. Hal yang harus diingat adalah, jika kamu ada difase bimbang memilih jurusan, bertanya dan sharinglah kepada orang terdekatmu. Baik itu orang tua, guru BK, teman sebaya, atau kepada kakak kelas. Saat melakukan sharing, ceritakanlah mengenai pertanyaan-pertanyaan yang berputar dikepalamu karena hal tersebut dapat mengurangi kebimbanganmu.

Hal yang harus dihindari dalam memilih jurusan adalah menerima keputusan orang lain tanpa mempertimbangkannya. Digaris bawahi, tanpa mempertimbangkannya. Saya menemui banyak yang merasakan "salah jurusan" dan ketika ditanyai jawabannya ada yang "saya disuruh orang tua" atau "saya tidak boleh ke jurusan impian saya oleh orang tua saya". 

Yang mengerti tentang hal terbaik bagi dirimu adalah dirimu sendiri. Orang tua pasti tau yang terbaik untuk anaknya, kata itu selalu saja terdengar dimana-mana. Tetapi tetap saja, dibandingkan diri sendiri orang tua adalah orang lain. 

Lalu, apakah tidak boleh mengambil keputusan berdasarkan yang dipilihkan orang tua kita? boleh. Tetapi harus dengan pemikiran yang matang, ditimbang baik buruknya, dan dipikirikan apakah jika kita mengambil keputusan orang tua kita, kita akan bisa bahagia dan tidak tertekan? Jika tidak, sebaiknya dihindari.  

Jika bisa maka jawabannya adalah boleh saja dilakukan. Mengingat, banyak juga yang direkomendasikan oleh orang tuanya namun tetap bisa berprestasi bahkan puas terhadap keputusan tersebut. 

Namun seperti yang saya katakan, saya menemui kasus disuruh oleh orang tua dan dia tidak merasakan kepuasan justru sedih akan keputusannya, dan akhirnya  ada yang memutuskan untuk berpindah jurusan hal tersebut mungkin terjadi karena kurangnya pertimbangan bagi dirinya atau justru salah mempertimbangkan.

Hal yang harus diperhatikan adalah, pilihlah dulu jurusannya. Setelah itu pilih universitasnya. Tidak ada keren-keren an dalam bersekolah. Semua universitas mempunyai kelebihan dan kekurangannya. Jangan mencari universitas yang keren tetapi dijurusan yang tidak kamu inginkan, itu akan lebih membuat stress daripada mendapatkan jurusan yang diinginkan di universitas yang tidak terlalu diinginkan. 

Dan ketika dihadapkan pada pilihan-pilihan jurusan yang banyak cari tahu tentang jurusan tersebut. Misalnya, mata kuliahnya apa saja, universitas yang bagus untuk pilihan jurusan tersebut dimana saja, peluang kerjanya apa saja, dsb.

Hal lain yang sangat harus dihindari adalah merasa amat sangat yakin saya pasti bisa dan tidak membutuhkan bantuan siapapun. Percaya pada diri sendiri dan yakin pasti bisa itu merupakan hal yang penting dan harus diyakini. Namun manusia adalah makhluk sosial, mustahil jika tidak membutuhkan apapun maupun siapapun. 

Perlu diingat bahwa yang menciptakan dirimu dan menciptakan takdirmu adalah Tuhanmu. Sangat sombong kepada Tuhan jika kamu merasa kamu yang paling bisa. Jika kamu umat muslim, berdoalah lalu berusaha dan kemudian bertawakal kepada Allah SWT karena selain percaya pada diri sendiri bisa melewatinya, rido Allah adalah yang terpenting dan keputusan Allah lah yang terbaik.

Selanjutnya, jika kamu tidak berhasil lolos ujian masuk SNMPTN, tidak apa-apa masih ada SBMPTN, jika SBMPTN belum diberikan kesempatan, lewat jalur Mandiri, dan jika tidak lolos juga, kuatkan doa dan berusaha lagi tahun depan. Allah punya cara terbaik yang tidak akan kita duga. Jangan sedih berlarut-larut, bangkit, dan buktikan bahwa kamu adalah orang terbaik yang bisa bangkit dari keterpurukan dan bangkit mengejar impian. Semangat !

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun