Tak terasa sebentar lagi merupakan waktu kelulusan siswa SMA atau sederajat. Sejajar dengan itu, akan ada penerimaan peserta didik baru untuk jenjang yang lebih tinggi yakni universitas. Masa ini merupakan masa peralihan siswa menuju maha-nya siswa, siswa yang paling siswa. Dimana itu merupakan masa yang menentukan nasib masa depan diri sendiri. Mau jadi apa kedepannya, semua tergantung keputusan yang diambil saat jenjang perguruan tinggi.
Maka dari itu, perlu pemikiran matang saat mengambil keputusan, perguruan tinggi mana yang akan dipilih atau jurusan apa yang akan ditempuh. Wajar jika seorang siswa mengalami kebimbangan saat diberi kesempatan untuk memilih apa yang akan ditempuhnya. Karena hal tersebut akan menentukan masa depan mereka. Menuju ke perguruan tinggi bisa melalui beragam tes, mulai dari SNMPTN, SBMPTN, Mandiri, dsb.
Sedikit cerita, saya dulu termasuk siswi yang mendapat kesempatan untuk menempuh jalur SNMPTN dan saya berhasil masuk di pilihan pertama saya. Namun, saya tak merasakan kepuasan pada diri saya sendiri. Banyak kebimbangan yang membuat saya berpikir dan bertanya pada diri sendiri,Â
"Haruskah saya berganti jurusan?" atau "Haruskah saya bertahan?" .
Oleh karena itu, saya akan memberikan beberapa pengalaman saya kepada Anda. Hal yang harus diingat adalah, jika kamu ada difase bimbang memilih jurusan, bertanya dan sharinglah kepada orang terdekatmu. Baik itu orang tua, guru BK, teman sebaya, atau kepada kakak kelas. Saat melakukan sharing, ceritakanlah mengenai pertanyaan-pertanyaan yang berputar dikepalamu karena hal tersebut dapat mengurangi kebimbanganmu.
Hal yang harus dihindari dalam memilih jurusan adalah menerima keputusan orang lain tanpa mempertimbangkannya. Digaris bawahi, tanpa mempertimbangkannya. Saya menemui banyak yang merasakan "salah jurusan" dan ketika ditanyai jawabannya ada yang "saya disuruh orang tua" atau "saya tidak boleh ke jurusan impian saya oleh orang tua saya".Â
Yang mengerti tentang hal terbaik bagi dirimu adalah dirimu sendiri. Orang tua pasti tau yang terbaik untuk anaknya, kata itu selalu saja terdengar dimana-mana. Tetapi tetap saja, dibandingkan diri sendiri orang tua adalah orang lain.Â
Lalu, apakah tidak boleh mengambil keputusan berdasarkan yang dipilihkan orang tua kita? boleh. Tetapi harus dengan pemikiran yang matang, ditimbang baik buruknya, dan dipikirikan apakah jika kita mengambil keputusan orang tua kita, kita akan bisa bahagia dan tidak tertekan? Jika tidak, sebaiknya dihindari. Â
Jika bisa maka jawabannya adalah boleh saja dilakukan. Mengingat, banyak juga yang direkomendasikan oleh orang tuanya namun tetap bisa berprestasi bahkan puas terhadap keputusan tersebut.Â
Namun seperti yang saya katakan, saya menemui kasus disuruh oleh orang tua dan dia tidak merasakan kepuasan justru sedih akan keputusannya, dan akhirnya  ada yang memutuskan untuk berpindah jurusan hal tersebut mungkin terjadi karena kurangnya pertimbangan bagi dirinya atau justru salah mempertimbangkan.
Hal yang harus diperhatikan adalah, pilihlah dulu jurusannya. Setelah itu pilih universitasnya. Tidak ada keren-keren an dalam bersekolah. Semua universitas mempunyai kelebihan dan kekurangannya. Jangan mencari universitas yang keren tetapi dijurusan yang tidak kamu inginkan, itu akan lebih membuat stress daripada mendapatkan jurusan yang diinginkan di universitas yang tidak terlalu diinginkan.Â