Mohon tunggu...
Mufid Alwi
Mufid Alwi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Manusia biasa

Warga Sipil Biasa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Upaya Pengembangan UMKM UPPKS Dusun Wiyurejo Desa Wiyurejo Kecamatan Pujon Kabupaten Malang

26 Februari 2022   15:17 Diperbarui: 26 Februari 2022   15:28 411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) membentuk kelompok usaha produktif yang beranggotakan sekelompok keluarga untuk membantu meningkatkan pendapatan keluarga dalam bidang perekonomian, yaitu Usaha Peningakatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS). 

Untuk UPPKS Wiyurejo sendiri diketuai oleh Ibu Lilik. Berdasarkan informasi yang disampaikan oleh Ibu Lilik, UPPKS Wiyurejo masih mengalami permasalahan, yaitu sumber daya manusia (SDM) dan izin pengedaran. Terdapat 2 (dua) produk olahan sayur yang sudah berjalan dalam UPPKS Wiyurejo ini, yaitu Keripik Jamur dan Keripik Pare. 

Kemudian UPPKS ini juga sudah memiliki nama branding pada label kemasaanya yaitu Pamore Krispy, yang merupakan bantuan dari Jagoan Indonesia dalam pembuatan logo dan label kemasan yang bekerjasama dengan BKKBN. Kemudian dalam melakukan pemasaran produk dari Pamore Krispy tersebut masih menggunakan sistem pesanan karena belom memiliki peizinan dalam pengedaran dan kurangnya sumber daya manusia.

Mengenai izin pengedaran dari Ibu Lilik meminta tolong untuk dibantu mengurus masalah perizinan SPP-IRT (Sertifikat Produksi Pangan-Industri Rumah Tangga) yang merupakan jaminan tertulis yang diberikan oleh Bupati/Walikota melalui Dinas Kesehatan terhadap pangan hasil produksi Industri Rumah Tangga yang telah memenuhi persyaratan dan standar keamanan tertentu, dalam rangka produksi dan peredaran produk pangan. 

Menindaklanjuti masalah perizinan SPP-IRT kami melakukan konsultasi kepada Dinas Kesehatan dan Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (PLUT-KUMKM) Kabupaten Malang. Dalam proses pendaftaran SPP-IRT terdapat kendala dalam label kemasan tidak memenuhi syarat sesuai dengan Peraturan BPOM Nomor 31 Tahun 2018 tentang Label Pangan Olahan.  

Sehingga dengan adanya kendala tersebut, penulis melakukan revisi label kemasan produk Pamore Krispy sesuai dengan arahan dari Dinas Kesehatan. 

Setelah itu, proses pendaftaran dilanjutkan dengan menyertakan label yang telah direvisi sampai dinyatakan berhasil dan mendapatkan nomor PIRT. Pada tahap selanjutnya UPPKS menunggu jadwal untuk penyuluhan dari Dinas Kesehatan. Setelah menyelesaikan tahap tersebut, maka pelaku usaha dalam hal ini yaitu UPPKS Wiyurejo mendapatkan Sertifikat Produksi Pangan-Industri Rumah Tangga (SPP-IRT).

Selanjutnya terkait sumber daya manusia, menurut informasi yang disampaikan oleh Ibu Lilik, warga dusun setempat khususnya para ibu-ibu masih kurang tertarik untuk ikut bergabung dalam kegiatan UMKM. Mereka berfikir dari pada harus mengikuti kegiatan yang hasilnya masih belum tentu, lebih baik memprioritaskan untuk merawat kebun agar mendapatkan hasil panen yang bagus. 

Untuk membantu memberikan pemahaman tentang usaha pangan olahan, agar para ibu-ibu tertarik untuk mengembangkan dan mendapatkan penghasilan dari kegiatan UMKM tersebut, kami mengadakan penyuluhan dan juga pelatihan tentang UMKM. Kami mendatangkan pemateri dari Kota Malang yaitu Ir. H. Kristiawan pemilik dari CV Kajeye Food merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan buah, khususnya keripik dan manisan buah dengan merk SoKressh dan Kenyil. 

Beliau menyampaikan materi pemahaman tentang UMKM, manajemen keuangan menyangkut semua kebutuhan yang berkaitan dengan keuangan dalam menjalankan sebuah usaha, seperti memanajemen uang untuk kebutuh barang pokok produk, biaya oprasional, dan biaya pemasaran. Kemudian beliau juga menyampaikan bagaimana cara pemasaran sebuah produk, baik melalui media online seperti e-commers, instagram, whatsapp, dan juga melalui media offline yaitu dengan memasukan barang ke toko-toko ditempat yang menjadi pusat keramaian seperti toko-toko di tempat wisata atau di daerah yang merupakan pusat oleh-oleh.
Selain penyuluhan tentang UMKM, kami juga sekaligus mengadakan pelatihan pembuatan produk olahan. 

Melihat stok sayur yang sangat melimpah di Dusun Wiyurejo, kami mencoba untuk berinovasi memanfaatkan sayur sebagai bahan pokok untuk pembuatan produk pangan. Tahap pertama kami melakukan konsultasi dengan pemateri yaitu Pak Kristiawan untuk ide pembuatan makanan camilan yang berasal dari sayuran. Sehingga didapatlah sebuah ide untuk membuat camilan berupa stik sayur. Untuk bahan sayur yang dipakai ada 2 (dua) jenis yaitu wortel dan seledri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun