Mohon tunggu...
Mufida Khusnunnisa
Mufida Khusnunnisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya Mufida Khusnunnisa', berusia 20 tahun. Mahasiswa S1 program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar di Universitas Negeri Semarang.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hiruk Pikuk Kebudayaan Indonesia di Tengah Perkembangan Zaman

8 Oktober 2023   09:45 Diperbarui: 8 Oktober 2023   10:36 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Mufida Khusnunnisa', Dr. Eka Titi Andaryani, S.Pd., M.Pd.

Mahasiswa PGSD, Dosen PGSD FIPP Universitas Negeri Semarang.

Salah satu bagian yang ada dalam budaya Indonesia ialah kesenian. Kesenian tumbuh selaras dengan sejarah-sejarah bangsa Indonesia yang diwariskan dari nenek moyang hingga sekarang. Pewarisan budaya dan sejarah-sejarahnya dibungkus melalui kesenian yang perlu untuk diexplor oleh seluruh generasi terutama generasi muda Indonesia yang tujuannya agar dapat terus lestari. Tradisi dan budaya yang dimiliki Indonesia turun temurun dari jaman kerajaan hingga sekarang banyak sekali dibungkus melalui kesenian yang akhirnya dengan mudah diterima oleh masyarakat dan sukses menjadikan negara ini menjadi kaya dan disegani oleh banyak negara lain di dunia. 

Dengan adanya pondasi tradisi dan budaya yang sejak lama telah diwariskan, seharusnya dapat menjadikan Indonesia menjadi negara yang utuh dan kaya akan potensinya di kancah dunia internasional. Apalagi ditambah dengan munculnya teknologi canggih yang kini sedang marak diperbincangkan oleh beberapa negara termasuk Indonesia juga. Hal ini dapat membantu kebudayaan Indonesia untuk bisa memanfaatkan perkembangan teknologi tersebut untuk membungkus keanekaragaman yang dimiliki Indonesia sehingga dapat dikenal oleh banyak negara luar.

Digitalisasi mau tidak mau mendorong kehidupan masyarakat Indonesia untuk menjadi modern dengan menyesuaikan diri terhadap perkembangan zaman yang ada. Salah satunya dengan pemanfaatan teknologi. Teknologi di era sekarang ini banyak membantu manusia untuk bertahan hidup dan mencukupi kebutuhan mereka. Teknologi merubah semua hal yang ada dalam diri manusia mulai dari gaya hidup, pekerjaan, bahkan interaksi. Hampir semua hal di zaman ini tidak dapat lepas dari embel-embel digital karena lebih mudah dan membantu banyak hal.

Kemajuan teknologi saat ini sudah menyatu dengan kehidupan masyarakat dan pengaruhnya pun dari masa ke masa berbeda-beda berdasarkan pada kecanggihannya, sehingga, semua kejadian yang terjadi di dunia ini atau informasi apa pun langsung tersebar melalui internet yang tanpa batas. Berdasarkan hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), pengguna internet di Indonesia mencapai 215,63 juta orang pada periode 2022-2023. Jumlah tersebut meningkat 2,67% dibandingkan pada periode sebelumnya yang sebanyak 210,03 juta pengguna. Berdasarkan data tersebut, menunjukkan bahwa negara Indonesia hampir 77% penduduknya telah menggunakan internet dan memanfaatkan teknologi dalam keberlangsungan hidup mereka. Hal ini disadari bahwa kehidupan masyarakat Indonesia selaras dengan kemajuan teknologi yang awalnya mulai dari tuntutan kepentingan sekilas saja, kini menjadi kebutuhan sehari-hari.

Perkembangan teknologi memang membawa banyak dampak bagi para penggunanya baik dampak positif maupun dampak negatif. Saat ini, di Indonesia dapat kita saksikan begitu besar pengaruh kemajuan teknologi terhadap nilai - nilai kebudayaan yang di anut masyarakat, baik masyarakat perkotaan maupun pedesaan (modernisasi). Kemajuan teknologi seperti televisi, telepon dan telepon genggam (HP), bahkan internet bukan hanya melanda masyarakat kota, namun juga telah dapat dinikmati oleh masyarakat di pelosok - pelosok desa. Akibatnya, segala informasi baik yang bernilai positif maupun negatif, dapat dengan mudah di akses oleh masyarakat.

Di masa sekarang ini, fenomena yang terjadi akibat adanya perkembangan teknologi adalah masuknya budaya asing yang menjadi tren baru di Indonesia. Budaya asing tersebut lambat laun mempengaruhi dan mendominasi masyarakat terutama para generasi muda sehingga menyebabkan tergerusnya budaya milik sendiri. Generasi muda kini lebih nyaman untuk menonton tren dari budaya asing seperti dance korea, film barat, ataupun mengikuti gaya hidup dari negara lain. Adanya perkembangan teknologi membawa informasi yang cepat dari belahan dunia mana pun sehingga budaya asing dengan cepat masuk dan mendominasi.

Akibat adanya lintas budaya asing yang masuk ke dalam Indonesia melalui perkembangan teknologi menjadikan kehidupan masyarakat Indonesia berdampingan dengan pengaruh dari budaya asing tiap harinya. Seperti contohnya ialah budaya cara berpakaian yang semakin hari justru yang tren di Indonesia itu model pakaian kebarat-baratan. Inilah yang menjadi bagian dari globalisasi di mana banyak masyarakat yang tidak menyadari bahwa mereka telah kehilangan budayanya sendiri dan terpengaruh dengan budaya asing.

Dengan adanya perkembangan teknologi semestinya menjadi peluang bagi masyarakat Indonesia untuk dapat memanfaatkannya sebagai wadah memperkenalkan budaya yang dimiliki Indonesia di kancah internasional. Hal ini agar negara luar itu tahu bahwa di Indonesia memiliki keaneragaman budaya yang sangat potensial. Selain itu, tujuannya ialah agar budaya yang di miliki Indonesia tidak diklaim menjadi budaya negara luar. Seperti beberapa waktu lalu, yang cukup viral di media sosial terkait beberapa budaya Indonesia yang malah diakui dan dianggap menjadi budaya miliknya negara lain. Dikutip dari kompasiana.com pada 7 Oktober 2023, ternyata banyak sekali budaya Indonesia yang diklaim negara lain seperti seni pertunjukkan Wayang Kulit yang berasal dari Jawa, dahulu juga pernah diklaim oleh negara Malaysia.  Malaysia beranggapan karena banyaknya perantau yang sudah menetap dan mempertunjukkan wayang kulit di Malaysia sehingga mereka menjadikan wayang kulit sebagai kebudayaan mereka. Namun, klaim tersebut terbantahkan pada 27 November 2003 di mana UNESCO mengakui bahwa wayang kulit adalah warisan budaya asli Indonesia.

Selain itu, alat musik khas Nusa Tenggara Timut (NTT), Sasando yang juga pernah diklaim oleh negara Sri Lanka, dan beberapa kebudayaan Indonesia lainnya yang pernah atau sempat akan diklaim oleh negara lain, seperti lagu Rasa Sayange yang merupakan lagu daerah Maluku, Reog Ponorogo, Rendang, Tari Pendet, Tari Piring, Tari Tor-Tor, Kuda Lumping, Kopi Gayo, Kopi Toraja, Batik, hingga Pencak Silat.

Fenomena tersebut menjadi hal yang memprihatinkan bagi bangsa Indonesia. Karena budaya yang telah diajarkan dan dibawa oleh nenek moyang terdahulu kita, dengan mudahnya justru malah diakui oleh negara lain. Salah satu faktor yang menyebabkan demikian karena dari masyarakatnya sendiri, tidak memperkenalkan secara luas dan melestarikan budaya tersebut agar tiap masa tetap ada. Mereka justru sudah terbawa dengan pengaruh budaya luar yang ada akibat perkembangan teknologi. Inilah tugas para generasi muda untuk mempertunjukkan dan membungkus budaya Indonesia agar dapat diterima dengan mudah baik bagi masyarakat Indonesia sendiri, maupun negara luar.

Generasi milenial yang telah sadar betapa pentingnya budaya Indonesia sebagai warisan bangsa yang perlu dilestarikan dan dijaga ini mulai memanfaatkan adanya perkembangan zaman. Mereka terus berupaya membungkus budaya Indonesia ke dalam suatu hal yang mudah diterima banyak orang dan memanfaatkan adanya perkembangan teknologi untuk mengenalkannya ke dunia luar agar para wisatawan asing tahu bahwa keberagaman Indonesia sangat kaya dan menarik. Beberapa hal yang dilakukan generasi muda ini antara lain membuat video mengenai keindahan pesona Indonesia yang kemudian diupload di media sosial.

Media sosial memang tidak dapat dipungkiri memiliki pengaruh besar untuk menarik penggunanya untuk melihat suatu fenomena yang sedang tren. Dengan memanfaatkan platform digital ini, budaya Indonesia dapat diangkat kemudian ditunjukkan kepada khalayak di luar sana. 

Alffy Revv menjadi salah satu generasi muda yang memperkenalkan kebudayaan Indonesia melalui platform digital. Kebudayaan Indonesia dibungkus melalui video sinematik dan ditambah dengan kolaborasi penyanyi-penyanyi muda Indonesia yang menambah kesan menarik bagi penontonnya. Dalam rangka ulang tahun Indonesia ke 78, ia turut memeriahkannya dengan membuat suatu karya yang menjunjung tema keindahan Indonesia. Karya tersebut merupakan karya chapter ketiga yang telah ia rilisnya dari mulai 2021, 2022 dan 2023. Pada kesempatan HUT RI ke 78 itu, Alffy mempersembahkan sebuah karya yakni Wonderland Indonesia 3. Karya Alffy Revv berhasil menghadirkan nuansa kekayaan budaya Indonesia melalui perpaduan harmonis berbagai jenis musik dari berbagai daerah.

Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia, Nuning Rodiyah mengatakan bahwa karya budaya yang sudah ditetapkan menjadi warisan budaya tak benda Indonesia tercatat sejumlah 1.239 hingga 2020. Oleh karena itu, dengan adanya media digital yang berkembang, diharapkan dapat digunakan sebagai media promosi.  Selain Alffy Revv, ada konten kreator muda yang turut menyebarkan keragaman Indonesia melalui platform digital Tiktok bahkan hingga memecahkan rekor muri. Dilansir dari kompasiana.com Pada 28 Februari 2020, TikTok bersama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menggelar kompetisi edukasi #SamaSamaBelajar dan #MerdekaBelajar untuk merayakan keberagaman konten dan kreator di Indonesia.

Pada tahun 2021, kompetisi #SamaSamaBelajar dan #MerdekaBelajar ini memenangkan dua seniman muda berbakat yang membagikan karya inspiratifnya di TikTok yaitu Alicia Eva dan Erika Richardo. Kedua perempuan berbakat tersebut merupakan salah dua dari tiga pemenang special awards yang dipilih langsung oleh Kemendikbudristek. Kedua konten kreator muda ini membungkus karyanya berupa lukisan tentang keberagaman Indonesia yang diunggah melalui video inspiratif di tiktok. Dikatakan sebagai rekor muri karena kedua konten kreator ini berhasil membungkus banyak budaya Indonesia bahkan 34 provinsinya dengan diambil ciri khas di tiap daerahnya masing-masing kemudian dilukis melalui media kanvas yang besar dan panjang.

Melihat hal tersebut, penggunaan Tiktok menjadi media platform untuk mengenalkan budaya Indonesia melalui perkembangan teknologi sangat membantu untuk dapat menyebarkan informasi mengenai kekayaan yang dimiliki bangsa kita. Melalui beberapa karya dari generasi-generasi milenial tadi, dapat dipahami bahwa kemajuan teknologi dan Informasi dapat digunakan sebagai hal yang positif untuk menyebarkan hal edukatif serta menuangkan kreativitas kita serta memperkenalkan budaya Indonesia.

Memang perubahan sosial budaya masyarakat sebagai akibat kemajuan Teknologi Komunikasi dan media informasi dalam setiap zaman tidak dapat dihindari. Eksistensi dan kemampuan masyarakat dalam memanfaatkan teknologi sebaik mungkin adalah alternatif bijak, memanfaatkannya sebagai sarana dan media dalam meningkatkan kualitas ilmu adalah solusi yang patut ditempuh oleh segala kalangan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun