Mohon tunggu...
Mufidah Laela Marsiah
Mufidah Laela Marsiah Mohon Tunggu... Mahasiswa - SMA

Saya Mufidah Laela Marsiah, asal sekolah saya di SMAN 3 Cibinong, saya kelas XII A1.2, umur saya 17tahun, tempat tanggal lahir saya Bogor, 2 April 2006, saya memiliki 3 bersaudara dan saya anak ke 2 dari 3 bersaudara, saya memiliki hobi jajan, shopping, traveling, membeli alat kecantikan seperti skincare dll, saya sangat suka eskrim, saya sangat suka eskirm vanilla, matcha, saya juga sangat suka ramen, sushi, dan lain sebagainya, saya juga hobi bermain bulu tangkis, warna kesukaan saya pink,putih,hitam,coksu,abu-abu,biru

Selanjutnya

Tutup

Roman

See You Later

24 November 2023   10:06 Diperbarui: 24 November 2023   10:52 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Kau bicara apa david.. aku tak mengerti.."

*Batuk- batuk* David memberikan sebuah kertas untuk Adele, ia mengatakan bahwa ia harus membukanya ketika penampilanya telah tiba.

Malam sudah datang mereka berpamitan dan berpelukan, seperti biasanya sepanjang pulang, keduanya melamun akan mentari yang terbenam.

Hari itu telah tiba 22 Maret , penampilanya telah dinanti- nantikan, penonton antusias menyambutnya, pada hari ini ia menyanyikan lagu berjudul Happier dari Olivia Rodrigo, dengan penuh perasaan dan suara yang halus, ketukan piano mengiringi suaranya itu.

Ketika sampai bait I Hope Your Happy, ia spontan membuka tulisan yang selama ini menghantuinya. Tulisan itu berkata "Maaf Adele, hari ini seperti mentari, ia terlalu membara untuk membakar dirinya, aku menderita Bronkitis Akut, Tuhan telah mentakdirkan aku untuk tenggelam bersama mentari yang kita tatap itu, sebenarnya dalam doa dan hati ini, mencintaimu, See You Later". Adele langsung berhenti bernyanyi ia bergegas ke balik panggung, mengangkat telponya, dan menghubungi adek David.

Tanpa sepatah kata tersusun, adek david mengabarkan bahwasanya david telah meninggal sehari sebelum ia tampil. Ia berdoa di gereja, membawa foto seorang wanita yang cantik, yaitu Adele. Ia jatuh tersungkur, karena penyakit akutnya.

Pada saat itu air mata jatuh tidak bisa dibendung, cinta tidak mungkin untuk ditipu, ia berjalan menyusuri tulisan david, membasahi kedua pipinya yang lugu itu. Ia menangis, hanya penyesalan di dada.

Kini ia hanya mendekam tulisan See You Later.

Dan ia datang di batu nisan david membawakan sekuntum bunga, dan pizza kesukaanya. Ia mencium nissan, mengatakan "Tunggu, Aku disana".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun