Manajemen Pendidikan Islam adalah suatu proses pengeleloan Lembaga Pendidikan Islam secara islami dengan cara mempelajari sumber-sumber belajar dan hal-hal lain yang terkait untuk mencapai tujuan Pendidikan Islam secara efektif dan efisisen.
Sedangkan pengertian manajemen Pendidikan Islam menurut ramayulis (2008:260) adalah sebuah proses pemanfaatan sumber daya yang dimiliki umat Islam, lembaga Pendidikan atau lainnya. Manajemen pendidikan Islam tentunya mengkaji dan mepelajari ilmu yang menyandang pedoman Islam untuk membentuk karateristik yang islami.
Era modern ini tidak lepas dari globalisasi. Globalisasi adalah salah satu faktor yang memiliki manfaat dan dampak bagi dunia Pendidikan. Salah satu manfaat dari globalisasi yaitu kemajuan teknologi terutama internet.
Tantangan manajemen Pendidikan Islam di era modern
Tujuan dari Pendidikan Islam yaitu memberi arahan kepada pendidik guna memahami ajaran Islam dan mampu merealisasikan tujuan hidupnya dengan apa yang telah Allah perintahkan. Namun di era modern saat ini Pendidikan Islam terkena imbasnya. Dibawah ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menggapai Pendidikan Islam yang maksimal:
- Visi dan misi Lembaga yang lemah
Visi dan misi dalam Lembaga Pendidikan adalah sebuah rancangan awal yang harus dimiliki oleh Lembaga Pendidikan. Karena dengan visi dan misi suatu Lembaga dapat menentukan dan merancang setiap hal dalam kegiatan Pendidikan. Al-Qur'an dan hadits sudah memberikan pengarahan yang baik dalam pengajaran yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran. Saat ini banyak Lembaga khususnya madrasah yang tidak memiliki visi dan misi yang jelas mengenai Pendidikan yang baik, sehingga madrasah belum memiliki penataan yang baik dan cenderung berjalan apa adanya. (Prim Masrokan Mutohar, 2013: 16)
- Banyaknya kurikulum (overloaded)
Kurikulum merupakan permasalahan yang penting dalam dunia Pendidikan khusunya madrasah, karena materi yang diajarkan terkadang tidak memiliki keterkaitan antara pelajaran agama dengan pelajaran umum. Penggunaan kurikulum di madrasah hanya menekan pada ranah kognitif saja, sedangkan ranah afektif dan psikomotorik terbaikan.
- Tenaga pendidik dan kependidikan yang kurang professional
Guru merupakan peran utama dalam menghidupkan Pendidikan. Hal ini disebabkan guru mempunyai posisi sebagai perancang, pelaksana dan pengevaluasi kegitan pembelajaran. Pendidikan akan berhasil dengan baik apabila dilakukan oleh guru yang profesioanl dan bertanggung jawab. (Prim Masrokan Mutohar, 2013: 16).
Pada Lembaga Pendidikan banyak pengajar yang mengajar bukan pada bidang keahliannya yang berdampak terhadap profesionalisme guru terabaikan. Oleh karena kegiatan pembelajaran cenderung menggunakan pola mengajar saja bukan mendidik.
- Peran Pendidikan agama Islam digeser menjadi urusan akhirat
Peran Pendidikan agama Islam tergeser kan dan menjadikan urusan dunia (sains) adalah hal yang lebih penting. Padahal sebagaimana diketahui bahwa hidup di dunia hanya sementara saja, sebagaimana Allah berfirman Q.S.Gafir: 40
Yang artinya: "Barangsiapa mengerjakan perbuatan jahat, maka dia akan dibalas sebanding dengan kejahatan itu. Dan barang siapa mengerjakan kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan sedangkan dia dalam keadaan beriman, maka mereka akan masuk surga, mereka diberi rezeki di dalamnya tidak terhingga."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H