Yogyakarta – Di bawah langit Yogyakarta yang cerah, para mahasiswa asal Bima menggelorakan semangat kemanusiaan. Keluarga Pelajar Mahasiswa Bima Yogyakarta (KEPMA Bima), bersama Perhimpunan Mahasiswa Kota Bima (PM KOBI), menggelar aksi penggalangan dana untuk korban erupsi Gunung Lewotobi di Flores. Aksi ini dimulai pada 6 November 2024, bertempat di lampu merah Giwangan, dengan partisipasi hampir 40 massa yang membawa semangat solidaritas untuk membantu sesama.
Ribuan harapan berputar dalam tiap sumbangan yang terkumpul. Dalam rentang waktu beberapa hari, mahasiswa Bima bersama 18 organisasi kecamatan yang tergabung dalam KEPMA Bima berhasil mengumpulkan dana sebanyak Rp 12.015.300 serta dua karung pakaian layak pakai. Dana tersebut akan segera dikirimkan langsung ke Flores untuk membantu para korban yang terdampak oleh bencana alam yang mengguncang daerah tersebut.
Sebagai koordinator lapangan dalam aksi ini, Ketua KEPMA Bima Saudara Amran Wahyudin, menegaskan bahwa aksi ini merupakan wujud empati dari mahasiswa Bima kepada saudara-saudari di Flores. Dalam wawancara, ia mengatakan, “Ini adalah bentuk solidaritas dan rasa empati kami terhadap saudara-saudari di Flores yang tengah berjuang menghadapi bencana. Kami merasa terpanggil untuk memberikan kontribusi, sekecil apapun itu, demi meringankan beban mereka.” Ujarnya!!!
Aksi kemanusiaan ini bukan hanya soal angka dana yang terkumpul, tetapi juga tentang bagaimana sebuah gerakan mahasiswa bisa menginspirasi banyak orang untuk lebih peduli terhadap sesama. Di tengah dinamika kehidupan kampus yang sibuk, mahasiswa Bima memilih untuk mengalihkan sebagian energi mereka ke hal-hal yang lebih bermanfaat bagi orang banyak. Gerakan ini bukan hanya sekadar bantuan materi, tetapi juga sebuah simbol bahwa di tengah kesulitan, ada harapan yang bisa dipertaruhkan.
"Gerakan ini adalah bentuk kekuatan yang tidak tampak, namun mampu menghadirkan perubahan yang besar," tambah Ketua KEPMA Bima. "Kami ingin masyarakat tahu bahwa mahasiswa Bima tidak hanya belajar di kampus, tetapi juga belajar untuk merasakan penderitaan orang lain dan ikut terlibat dalam perubahan."
Selain itu, aksi ini turut melibatkan berbagai elemen masyarakat Yogyakarta yang ikut memberikan donasi. Dukungan yang datang tidak hanya dalam bentuk materi, tetapi juga dalam bentuk moral yang membakar semangat para penggalang dana. Aksi penggalangan dana ini juga menjadi bukti bahwa meskipun berada jauh dari tanah kelahiran, mahasiswa Bima tetap memiliki rasa tanggung jawab sosial yang kuat terhadap keadaan masyarakat di luar daerah mereka.
Aksi kemanusiaan ini telah menyalakan api solidaritas yang lebih besar dari sekadar pengumpulan dana. Melalui kegiatan ini, mahasiswa Bima menunjukkan bahwa mereka bukan hanya individu yang belajar untuk meraih cita-cita pribadi, namun juga menjadi bagian dari solusi bagi permasalahan yang lebih besar di luar sana. Mereka membuktikan bahwa kekuatan mahasiswa terletak pada kepedulian mereka terhadap sesama, dan pada tekad mereka untuk berbuat lebih demi perubahan positif.
Selanjutnya, dana dan pakaian yang terkumpul akan dikirimkan langsung ke lokasi bencana di Flores, diharapkan dapat membantu meringankan penderitaan warga yang terdampak. KEPMA Bima dan PM KOBI berharap agar aksi ini tidak hanya menjadi contoh bagi mahasiswa lainnya, tetapi juga menginspirasi seluruh lapisan masyarakat untuk lebih peduli dan berbagi, khususnya dalam situasi bencana seperti yang sedang terjadi di Flores.