BERTEMU BIDADARI
Kau memang tahu aku tak kan bisa marah
Kau memang percaya aku punya seribu cinta
Kau tak kan pernah ragu aku pasti memaafkanmu
Kau juga memahamiku aku tak bisa berlepas darimu
Terkadang aku bertanya siapa atasan siapa bawahan
Terkadang aku merenung siapa majikan siapa suruhan
Terkadang aku melamun siapa benar siapa salah
Terkadang aku bingung mana permata mana batu biasa
Kau jelas yang berbuat salah, aku yang harus mengalah
Kau yang telah menzalimi, aku harus memaklumi
Kau yang mencaci maki, aku yang harus menahan diri
Kau pula yang memfitnah, aku harus diam seribu basah
Duh Gusti, pertanda apa ini? kiamat sudah dekat?
Duh Gusti, alamat apa lagi? dunia terbalik?
Duh Gusti, dosa siapa ini? tanya pada diri sendiri
Aku kaya raya seperti orang tak punya
Aku punya jabatan seperti orang ketakutan
Aku punya tahta seperti orang terlunta
Aku punya segalanya seperti orang miskin papa
Ingin ku lepas belenggu namun ku tak mampu
Ingin ku teriak menggema namun ku tak kuasa
Ingin ku lari meronta namun ku tak berdaya
Ingin ku kerahkan amarah, lagi lagi ku tak tega
Aku maafkan orang yang memaki
Aku maafkan orang yang mengumpat
Aku maafkan orang yang menzalimi
Aku bersedekah dengan maruah diri
Aku tak mau tidur membawa dendam
Aku tak mau tidur membawa benci
Aku tak mau tidur membawa penyakit hati
Aku mau tidur bertemu bidadari
Sore Jelang Waktu Ashar di Senin, 12 Februari 2024
MHA
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H