Rasa malu adalah anugerah yang sangat berharga. Dengan memiliki rasa malu, seseorang akan lebih mudah untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Oleh karena itu, marilah kita senantiasa berusaha untuk meningkatkan rasa malu dalam diri kita.
Rasa malu yang dimaksud adalah rasa malu yang didasarkan pada iman dan ketakwaan, bukan rasa malu yang berlebihan atau tidak rasional.
Rasa malu tidak boleh dijadikan alasan untuk tidak berbuat kebaikan atau untuk menunda-nunda kewajiban.
Rasa malu merupakan salah satu sifat terpuji yang sangat dianjurkan. Rasa malu bukan hanya sekadar perasaan, tetapi merupakan bagian integral dari iman seseorang.
Orang yang memiliki rasa malu akan lebih terdorong untuk melakukan kebaikan dan menghindari perbuatan buruk. Selalu berusaha untuk menjaga kehormatan diri dan orang lain, menghindari perbuatan yang dapat merusak nama baik, dan senantiasa bertakwa.
Seorang yang memiliki rasa malu akan menjaga pandangannya dari hal-hal yang haram atau yang dapat menimbulkan fitnah. Orang yang malu akan berhati-hati dalam berbicara, menghindari perkataan yang buruk, bohong, atau ghibah.
Seseorang yang memiliki rasa malu akan menghindari perbuatan yang dapat merugikan orang lain atau merusak lingkungan. Rasa malu akan mendorong seseorang untuk menutup aurat sesuai dengan syariat dan akan senantiasa berusaha untuk berakhlak mulia, seperti santun, sopan, dan rendah hati.
Rasa malu menjaga seseorang dari perbuatan yang dapat merusak kehormatan diri dan orang lain. Rasa malu mendorong seseorang untuk selalu berbuat baik dan menghindari perbuatan buruk. Semakin kuat iman seseorang, semakin besar pula rasa malunya. Rasa malu membantu seseorang untuk menjaga hubungan sosial yang baik dengan orang lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
