Mohon tunggu...
Mudzakkir HA
Mudzakkir HA Mohon Tunggu... Guru - Guru SDIT MU Cinere Depok

Guru yang selalu belajar dan belajar.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Biarkan Anakmu Dimarahi Orang!

23 Mei 2024   08:02 Diperbarui: 23 Mei 2024   08:06 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Biarkan Anakmu Dimarahi Orang!

Anak adalah karunia terindah dan harapan besar bagi orang tua. Setiap orang tua pasti mencintai anaknya sepenuh jiwa dan raga. Tak akan dibiarkan anaknya sakit dan menanggung rasa sedih serta sakit sendirian. Bahkan rela jika sakit yang menimpa anaknya dipindahkan ke tubuhnya. Asal jangan anak yang sakit, asal jangan anak yang menderita, asal jangan anak yang bersusah payah, dan berbagai macam pengorbanan serta pembelaan tiada tara.

Fakta sebagai orang tua pastilah akan selalu membela anaknya bahkan ketika anak jelas-jelas berbuat salah sekalipun. Perlu kita ketahui bahwa membela anak secara membabi buta tanpa melihat situasi dan fakta yang sebenarnya bukanlah tindakan yang tepat. Hal ini dapat membawa dampak negatif bagi anak, seperti:
1. Menumbuhkan rasa tidak bertanggung jawab:
Anak yang selalu dibela, meskipun salah, akan terbiasa untuk tidak mau bertanggung jawab atas perbuatannya. Mereka akan merasa bahwa mereka selalu benar dan tidak perlu dihukum.

2. Menghambat perkembangan moral:
Anak yang tidak pernah diajari untuk mengakui kesalahannya dan meminta maaf, akan kesulitan untuk mengembangkan moral yang baik. Mereka akan lebih mudah untuk melakukan kecurangan dan tidak peduli dengan orang lain.

3. Merusak hubungan dengan orang lain:
Jika orang tua selalu membela anak mereka, meskipun salah, hal ini dapat membuat orang lain kesal dan jengkel. Lama kelamaan, hal ini dapat merusak hubungan dengan orang lain, baik dengan keluarga, teman, maupun tetangga.

Sebagai gantinya, orang tua sebaiknya melakukan hal berikut:
1. Ajarkan anak untuk bertanggung jawab:
Ketika anak melakukan kesalahan, ajarkan mereka untuk mengakui kesalahannya dan meminta maaf. Berikan mereka konsekuensi yang logis atas perbuatannya.

2. Tekankan pentingnya moral:
Ajarkan anak tentang nilai-nilai moral seperti kejujuran, keadilan, dan rasa hormat. Bantu mereka untuk memahami bagaimana tindakan mereka dapat memengaruhi orang lain.

3. Jadilah contoh yang baik:
Orang tua adalah contoh bagi anak-anaknya. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk menunjukkan perilaku yang baik dan bertanggung jawab.

Dengan melakukan hal-hal tersebut, orang tua dapat membantu anak-anak mereka untuk tumbuh menjadi pribadi yang bertanggung jawab, bermoral, dan dihormati oleh orang lain.

Berikut beberapa tips untuk orang tua yang ingin berhenti selalu membela anak:
1. Tenanglah terlebih dahulu:
Ketika anak melakukan kesalahan, penting bagi orang tua untuk tetap tenang dan tidak langsung marah. Tarik napas dalam-dalam dan cobalah untuk melihat situasi dari sudut pandang anak.

2. Dengarkan cerita anak:
Berikan anak kesempatan untuk menjelaskan apa yang terjadi. Dengarkan ceritanya dengan seksama dan jangan langsung menyela.

3. Diskusikan kesalahannya:
Setelah mendengarkan cerita anak, diskusikan dengan mereka tentang apa yang salah dan apa yang bisa mereka lakukan untuk memperbaikinya.

4. Berikan konsekuensi:
Berikan anak konsekuensi yang logis atas perbuatannya. Konsekuensi ini harus sesuai dengan usia dan tingkat kesalahannya.

5. Tekankan pentingnya belajar dari kesalahan:
Jelaskan kepada anak bahwa setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan. Yang terpenting adalah mereka belajar dari kesalahan tersebut dan tidak mengulanginya lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun