Mohon tunggu...
fredrik mudumi
fredrik mudumi Mohon Tunggu... Auditor - auditor

Bangkit Itu Susah, Susah Melihat Orang Lain Senang

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Karyamu Dikenang Sepanjang Usia

20 Juli 2017   16:28 Diperbarui: 20 Juli 2017   16:39 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Dokumentasi Pribadi)

Suara emasmu tak akan terdengarkan lagi

Panggilan Omadokurmungkin tak akan ku dengar lagi

Ororo irorotada dapat di dengar oleh cucu-cucumu....

Nene telah pergi dengan semuanya..

Nene....

Ribuan hari, ratusan bulan dan puluhan tahun telah kau lalui

Dengan semua rasa yang berlalu bersama waktu

Selama itu nene menjadi mutiara yang tak pernah padam cahayanya

Untuk menerangi anak dan kami cucumu...

Nene...

Doamu, pelayananmu menjadi anugerah terindah bagi kami....

Puluhan tahun waktumu, kau habiskan untuk mengenalkan orang pada Sang Pencipta

Tak peduli seberat apapun medan yang kau hadapi...

Tak peduli bentuk ancaman apa yang menghadangmu..

Tak peduli berapa banyak air mata yang menetes dalam setiap doamu...

Nene tetap mengerjakan karya penyelamatan..

Nene...

Dari Rahim Sucimu menghasilkan anak-anak pengikut jejakmu...

Dari Kedua tanganmu, kau mengajari anak-anakmu dan kami cucumu

Untuk memberi dengan sukarela....

Dari nasehatmu, kau mengajari kami untuk berbakti pada banyak orang...

Sungguh terlalu banyak hal Mulia yang tak dapat di uraikan oleh cucumu...

Kini Tuhan telah memanggilmu kembali kepada-Nya..

Nene...

Pukul 05.30 pagi tadi (kamis 20 Juli 2017)

Kau mengakhiri semua catatan sejarah itu...

Bentengku tergoyang, nafasku tersendat, air mataku mengalir deras

Tak sanggup menahan keperihan di jiwa....

Tapi Tuhan yang mengambilmu...

Nene....

Maafkanlah cucumu yang tidak dapat memelukmu untuk yang terakhir kali...

Namun...

Aku percaya Tuhan telah memberi pangkuan untukmu...

Senyummu telah hilang...

Suaramu telah tiada...

Lawatanmu telah berakhir...

Tapi....

Karyamu akan hidup sepanjang usiaku...

Nene Omadokur Ghanibarako....

Araika ari tina robawe wako

Seragha Ghatana Ako....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun