Metode dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah dengan memberikan workshop kepada sebagian petani Dusun Karyawangi Desa Karyawangi tentang cara pembuatan pestisida nabati dari limbah tembakau. Hasil pengabdian kepada masyarakat petani memahami cara pembuatan pestisida nabati dari limbah tembakau dan penerapanya sebagai alternatif mahalnya harga pestisida sintetis/kimiawi.
Pelaksanaan program workshop pemanfaatan limbah tembakau sebagai bahan pembuatan pestisida nabati di Dusun Karyawangi dilaksanakan di salah satu perkebunan petani Dusun Karyawangi Desa Karyawangi.Â
Pestisida nabati mempunyai sasaran untuk hama: Aphis, ulat, ulat kobis (thritip, kumbang kecil, pembuat terowongan daun, tungau, pembor batang dan thrips). Dan untuk penyakit: Karat pada buncis dan gandum, jamur kentang, virus kriting daun.
Tahapan pertama yaitu memberikan penyuluhan materi tentang pemanfaatan limbah tembakau (puntung rokok) menjadi bahan untuk pembuatan pestisida nabati, selain mudah di dapatkan juga ramah lingkungan. Pemberian materi ini menyangkut manfaat pestisida nabati terhadap tanaman yang terkena hama.
Tahapan Kedua yaitu pelatihan pembuatan pestisida nabati dari limbah tembakau, pada pembuatan pestisida nabati ini di jelaskan terlebih dahulu bahan dan alat untuk pembuatan pestisida nabati, langkah-langkah pembuatan pestisida nabati dari limbah tembakau sebagai berikut:
- Siapkan limbah tembakau seperlunya (limbah tembakau dari puntung rokok), Â air sebanyak 500 ml dan alat untuk merebus air.
- Campurkan tembakau kedalam air dan rebus sampai air berwarna kecoklatan.
- Lalu saring air rebusan tersebut hingga tembakau dan air rebusan terpisah (diusahakan saring sampai tidak ada tembakau di cairan agar tidak menyumbat saat penyemprotan).
- Campurkan air rebusan seperlunya dengan air bersih kedalam alat penyemprot (perbandingan penyampuran cairan pestisida nabati dengan air bersih adalah 1:10, artinya jika cairan pestisida nabati 100 ml campurkan dengan air bersih 1 liter).
- Cairan pestisida dari limbah tembakau siap digunakan
Tahapan ketiga yaitu penerapan pestisida nabati terhadap tanaman, pada tahapan penerapan ini peserta mengamati penerapan pestisida nabati terhadap tanaman, cairan pestisida nabati yang sudah jadi di semprotkan ke tanaman bagian daun dan batang hingga merata, cairan pestisida nabati digunakan satu kali seminggu bila hama ringan dan di gunakan 2-3 kali seminggu bila hama berat, dan saran penggunaanya disiang hari agar efektif.
Limbah tembakau dapat digunakan sebagai pestisida organik. Pentingnya pemanfaatan limbah tembakau sebagai pestisida alami dan pupuk organik mempunyai peran sebagai ajang rehabilitasi tanah di Dusun Karyawangi, Desa Karyawangi, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat, sehingga masyarakat setempat dapat memanfaatkan limbah tembakau (puntung rokok).Â
Serta dapat mengurangi penggunaan bahan pestisida kimia secara terus menerus dan berlebihan yang akan menimbulkan bahaya terhadap kesehatan dan lingkungan hidup, sehingga pembuatan pestisida dengan memanfaatkan bahan-bahan limbah tembakau sebagai pestisida nabati atau pestisida ramah lingkungan.