Mohon tunggu...
Mudrikah Aladawiyah
Mudrikah Aladawiyah Mohon Tunggu... -

Semoga bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Poor Body

14 Februari 2016   07:44 Diperbarui: 14 Februari 2016   08:50 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memiliki tubuh seksi nan langsing adalah dambaan setiap kaum hawa. Maka tak heran kalau di jaman sekarang ini banyak wanita yang rela menghamburkan tak sedikit uangnya untuk mempermak tubuhnya, terutama di area-area yang menurut mereka kurang apik. Seperti halnya perut, lengan, paha, leher dan lain sebagainya. Tak hanya itu, operasi-operasi mulai dari yang kecil seperti vinir gigi, oprasi rahang, sampai dengan oprasi besar seperti pemotongan lambung pun pernah dilakukan seorang wanita demi membentuk tubuhnya agar langisng. Dilansir dari media online, seorang wanita yang tak disebutkan namanya rela melakukan operasi untuk memotong sebagian lambungnya agar terlihat lebih ramping. Ada pula wanita yang rela melakukan diet dengan cara menelan 1 pil berisi telur cacing pita agar berat badannya berkurang. Alhasil, bukan tubuh indah yang didapat melainkan tubuh sakit, daya tahan tubuh melemah dan ajal yang semakin mendekat. Obsesi untuk berbadan langsing inilah yang menjadikan beberapa wanita tidak dapat berpikir jernih, sehingga segala cara apapun akan mereka lakukan.

Selain obsesi yang terdengan “gila” seperti itu, ada juga kelainan dimana seseorang membiarkan dirinya sendiri kelaparan karena merasa tubuhnya terlalu gemuk dan berat badannya berlebihan. Penyakit ini biasa menyerang remaja, terutama wanita. Penyakit ini bisa kita sebut dengan anoreksia nervosa. Orang-orang penderita anoreksia sangat takut gemuk, dan sebagai hasilnya mereka melakukan diet ekstrem untuk menurunkan berat badan secara drastis dalam waktu sesingkat mungkin. Obsesi diatas bisa tergolong kategori Anoreksia.

Sheila L. Videbeck, 2008 mengatakan bahwa Anoreksia nervosa adalah gangguan makan yang mengancam jiwa yang ditandai dengan penolakan klien untuk mempertahankan berat badan normal yang minimal, gangguan persepsi yang bermakna tentang bentuk atau ukuran tubuh atau menolak untuk mengakui bahwa ada masalah. Adapun cirinya ialah ketakutan yang sangat mendalam akan mengalami kegemukan.

Beberapa penyebab nya bisa jadi karena beberapa faktor, diantaranya Penyebab :Faktor Biologis, Faktor Psikologis, Faktor Sosiokultural, Faktor Lingkungan dan Perkembangan Berbahaya Jika anoreksia nervosa tidak diobati, komplikasi serius seperti kondisi jantung dan gagal ginjal dapat innitiate dan akhirnya menyebabkan kematian.

Anoreksia tidak hanya terjadi terhadap wanita, bahkan tak jarang juga kaum pria mengalaminya. Salah satu berita yang dimuat online membawakan berita yang sempat menghebohkan dunia yakni kematian model tampan Jeremy Gilitzer. Diet ketat yang ia lakukan membuatnya snagat kelaparan, yang membuatnya muntah setiap kali akan makan. Ditambah lagi dengan olahraga yang berlebihan dan tidak seimbang dengan nutrisi yang mausk ditubuhnya (yang hampir nihil setiap harinya). Berat badannya turun dari waktu kewaktu. Kemudian pada dia meninggal di umurnya yang baru 38 tahun dengan jasad yang hanya berat 29 kg saja.

Salain kisah Jeremy si model tampan, banyak pula kisah-kisah orang yang meninggal akibat anoreksia. Maka dari itu, janganlah siksa tubuh malang mu. Alangkah baiknya kita sebagai manusia ciptaan Allah. Mari bersyukur dengan apa yang telah kita miliki saat ini, karena semua ini adalah rejeki dariNya. Semoga senantiasa kita dijadiakn hamba yang selalu bersyukur dalam keadaan apapun. Amin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun