Mengenai kedudukan kehendak manusia, dari satu pihak kehendak sangatlah berhubungan dengan tindakan praktis. Dari pihak lain, kehendak juga sangat dekat dengan pengetahuan teoritis. Namun, kehendak tidaklah sama dengan tindakan praktis, karena kehendak mempunyai superioritas sendiri, yaitu maksud atau intensitas. Sebaliknya, kehendak tidak dapat disamakan dengan pengetahuan teoritis, karena kita dapat melihat gejala-gejala tegangan yang sering muncul dan sulit di damaikan antara keduanya. Maka, kehendak harus diletakkan pada dasar tindakan praktis ldan pengetahuan teoritis.
           Berdasarkan pemahaman jatidiri manusia, dapat mengembangkan tema-tema khusus berhubungan dengan kehidupan bersama secara positif demi partisipasi aktif dan bertangguang jawab dalam masyarakat. Masih banyak yang perlu diharapkan untuk dikembangkan berhubungan dengan pedoman kehidupan bersama. Misalnya dalam berhubungan dengan norma etis dalam kehidupan sosial, politik, ekonomi dan macam-macam profesi yang lainnya.
           Dengan memahami jatidiri manusia secara utuh, visi yang jelas dan keterlibatan aktif dalam masyarakat dan lingkungannya maka akan menjadi jelas pedoman-pedoman praktis yang diperlukan untuk menginterpretasikan permasalahan-permasalahan sezaman yang semakin kompleks dan bervariasi baik yang bersifat umum ataupun pribadi. Misalnya saja dengan memehami martabat manusia sebagai manusia dengan mempertimbangkan kepribadiannya yang berbeda dari seegala makhluk lain di uka bumi ini. dapat mencari makna dan jalan keluar bagi persoalan-persoalan hak asasi manusia, yang akhir-akhir ini semakin mencuat ke permukaan dalam masyarakat, baik nasional maupun internasional.
Dapus: Buku Jati diri manusia.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H