Mohon tunggu...
Mudrikah Aladawiyah
Mudrikah Aladawiyah Mohon Tunggu... -

Semoga bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Terminologi Manusia dalam Al Qur’an beserta Ayat-ayat nya

25 November 2015   12:10 Diperbarui: 25 November 2015   13:03 7922
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

“Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya”. (QS. At Tiin, 95: 4)

Kesempurnaan manusia itu dapat dilihat pada asal kata “Ins” berarti seorang manusia. Sedangkan “Insani” berarti dua orang manusia. Dari kata “Insan” itu tersirat bahwa manusia mempunyai dua unsur kemanusiaannya, yaitu aspek lahiriyah dan aspek bathiniyah. Firmah Allah yang mengandung kata “Ins” seperti:

“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku”. (QS. Adz Dzariyat, 51: 56)

Sedangkan kata-kata Ins dan Unas, hal itupun menunjukkan makna bahwa sifat dasar manusia adalah fitri yag terpancar dari alam rohaninya, yaitu gemar bersahabat, ramah, lemah lembut dan sopan santun serta taat kepada Allah SWT, sebagaimana dalam firmannya:

“Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku Ini Tuhanmu?" mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuban kami), kami menjadi saksi". (QS. Al-A’raaf, 7: 172)

Dalam Al Qur’an istilah “Insan” digunakan untuk diperbandingkan dengan istilah jin atau jan. Jin merupakan makhluk yang tidak tampak, sementara manusia adalah makluk yang tampak. Makhluk jenis lain yang tidak tampak adalah malaikat. Menurut Rifaat Syauqi Nawawi, istilah insan digunakan untuk menunjukkan manusia dengan seluruh totalitasnya, lahir dan bathin. Bila Allah SWT menyeru dengan sapaan “Wahai Manusia”, maka yang dimaksud addalah manusia sebagai totalitas lahir dan bathin[7].

  1. Basyar

Kata ini berasal dari makna kulit luar yang dapat dilhat dengan mata kasar, bersifat indah dan cantik. Dan dapat menimbulkan rasa senang, bahagia dan gembira bagi siapa saja yang melihatnya[8]. Sebagaimana firman Allah SWT:

“Tidak wajar bagi seseorang manusia yang Allah berikan kepadanya Al kitab, hikmah dan kenabian, lalu dia Berkata kepada manusia: "Hendaklah kamu menjadi penyembah-penyembahku bukan penyembah Allah." akan tetapi (Dia berkata): "Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani[208], Karena kamu selalu mengajarkan Al Kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya”. (QS. Al Imran, 3: 79)

Dijelakan juga bahwa basyar berarti penampakan sesuatu secara baik dan indah. Manusia disebut Basyar karena kulitnya tampak jelas[9]Katakanlah: Sesungguhnya Aku Ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: "Bahwa Sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa".. (QS. Al Kahfi, 18: 110)

Istilah basyar digunakan untuk menggambarkna manusia yang merupakan makhluk yang telah memiliki kedewasaan. Karena basyar menunjukkan pada manusia yang sudah dewasa, maka ia mampu bertanggung jawab atau mengemban amanat. Karena itulah setiap basyar ditugasi menjadi khalifah[10].

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah dia menciptakan kamu dari tanah, Kemudian tiba-tiba kamu (menjadi) manusia yang berkembang biak”. (QS. Ar Ruum, 30: 20)

  1. Bani Adam atau Dzurriyati Adam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun