Mohon tunggu...
Mudrieca Chalabys
Mudrieca Chalabys Mohon Tunggu... -

begitulah saya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sahabat Terbaik

6 Mei 2014   20:19 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:48 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"ra, berangkat lebih awal ya ke salon"

"ada apa?" tanyaku.

"ngga usah banyak tanya, berangkat aja ya"

"iya" aku menutup telpon darinya.

segera aku ke kamar mandi dan berdandan secukupnya. aku bercermin. melihat wajahku, aku sempat bersyukur. setidaknya orang yang seharusnya ku panggil ibu mewarisiku wajah yang  sama sekali tidak buruk. jika bertemu dengannya mungkin aku harus mengucapkan rasa terima kasih. sesampai di salon, tampak enji telah menungguku di taman deket salon. ia melambai padaku. aku segera menyusulnya ke tempat itu.

"nangis aja!" sembari menyodorkan tissue di depan wajahku.

"untuk apa?" tanyaku sambil melemparkan senyum padanya.

"ra, udah deh lo ngga usah pura-pura kuat. aku muak liat lo kayak gini. kalo mau nangis, nangis aja ngga usah di tahan-tahan!" ucapnya membara.

"terus kalau aku nangis apa mereka akan kembali? apa mereka akan menghapus luka yang ku rasa? siapa juga yang pura-pura kuat? aku hanya berpikir semua itu tidak ada artinya nji. bukan aku yang menyuruh mereka pergi. mereka yang ingin pergi. itu pilihan mereka. kalau lo ingin pergi juga silahkan" ucapku.

"ra, aku tahu lo ngga bisa mengekspresikan perasaan lo tapi setidaknya lo pertahanin apa yang membuatmu bahagia, bukan malah keras kepala dan pura-pura ngga papa" ucap enji jengkel.

"bukannya aku ngga papa nji, aku hanya berpikir meski aku melarang mereka pergi tidak akan ada gunanya, mereka akan tetap pergi meninggalkanku" ucapku berharap enji tidak terlalu khawatir dengan keadaanku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun