banyak tanya pagi ini
menjejali otak dalam tempurung bodoh
hati tetap tenang
oh, aku manusia
ku pandang jauh angka-angka
banyak rupa waktu kulalui
cawan itu,
semoga tak terkoyak waktu
oh, rupanya salah
kebenaran takpernah mutlak
kalaupun cawan itu kan terisi
akan ada dahaga
dalam nafsu, dalam tanya
ah sudahlah
cawan itu hanya plastik
tak berharga
kelak kan kutemukan
di antara tumpukan sesal
kan kupeluk erat dalam luka basah nanah
yang mengalir dari cawan plastik yang terbakar
mudji rapontur
2014
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2HBeri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!