Mohon tunggu...
Ryan Ari Rap
Ryan Ari Rap Mohon Tunggu... Penulis - Petani dan Penikmat Kopi, dari Desa untuk Indonesia

Baca. Baca. Baca. Menulis. Menulis. Menulis. Seorang pemuda dari desa nun jauh di kaki perbukitan Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, berkecimpung di bidang pemeberdayaan masyarakat dan dunia digital marketing.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cawan Plastik

14 April 2017   03:03 Diperbarui: 14 April 2017   13:00 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

banyak tanya pagi ini

menjejali otak dalam tempurung bodoh

hati tetap tenang

oh, aku manusia

ku pandang jauh angka-angka

banyak rupa waktu kulalui

cawan itu,

semoga tak terkoyak waktu

oh, rupanya salah

kebenaran takpernah mutlak

kalaupun cawan itu kan terisi

akan ada dahaga

dalam nafsu, dalam tanya

ah sudahlah

cawan itu hanya plastik

tak berharga

kelak kan kutemukan

di antara tumpukan sesal

kan kupeluk erat dalam luka basah nanah

yang mengalir dari cawan plastik yang terbakar

mudji rapontur

2014

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun