Mohon tunggu...
Muddasir Faisal Khak
Muddasir Faisal Khak Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Write Something

Tulisan disini bisa untuk anda komentari, kritisi, dan beri saran. Selamat membaca,

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Wartawan Bodrex: Pemerasan Bermodal ID-Card Wartawan

6 Februari 2021   17:35 Diperbarui: 6 Februari 2021   19:41 5253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lain hal dengan oknum wartawan bodrex, sebagian besar dari mereka seringkali justru tidak tahu menahu dalam kaidah kejurnalistikan. Adapula yang hanya mengaku wartwan sementara profesi aslinya lain hal dengan wartawan. Sehingga untuk menulis sebuah berita saja mereka tidak mengerti tata aturannya.

Bagaimana Mengatasi Wartawan Bodrex?

Jika kantor ataupun institusi kita kedatangan seorang oknum wartawan bodrex, kita tidak perlu takut untuk memberinya pelajaran. Hal yang pertama kita lakukan adalah dengan menelisik terlebih dahulu asal usul seorang wartawan tersebut. Jika nama perusahaannya sudah tidak jelas dan kita belum pernah mendengar nama tersebut, maka adakalanya kita cek terlebih dahulu di website resmi Dewan Pers.

Saat ada indikasi bahwa wartawan tersebut adalah oknum wartawan bodrex, maka pastikan bahwa anda tidak memberikannya informasi. Tidak perlu takut untuk tidak melayani seorang wartawan gadungan seperti mereka. Jika mereka melakukan pemerasan dengan meminta sejumlah uang, pastikan anda tidak memberinya.

Namun jika oknum tersebut tetap memaksa anda untuk memberinya uang, bisa anda segera menghubungi kantor polisi setempat untuk segera ditindak. Tentunya sembari menunggu polisi datang, cobalah mengulur waktu dengan mengajaknya ngobrol seputar hal lain. Sebagai penguat bukti laporan anda, jangan lupa sejak anda mengetahui bahwa orang tersebut adalah oknum wartawan bodrex pastikan anda merekam sepanjang obbrolan wawancaranya.

Untuk membedakan mana yang wartawan profesional dengan mana yang bodrexan itu cukup mudah. Wartawan beneran tidak mungkin melakukan pemerasan beserta ancaman penayangan berita. Sedangkan wartawan resmi, mereka akan melakukan wawancara pada cakupan substansi kejurnalistikan dan tidak pula melakukan pemerasan uang.

Selama tidak melakukan pemerasan uang, siapapun wartawannya tidak masalah. Adapula beberapa orang yang memang memiliki kegemaran di bidang jurnalistik dengan membangun media pribadi atau juga beberapa institusi juga memiliki bagian team jurnalis tersendiri. Namun tentunya dengan tidak melakukan pemerasan atau tindakan yang melawan hukum dan bisa mencoreng nama baik profesi pers atau wartawan.

Dengan anda berani untuk membuatnya jera, tentunya anda telah turut membantu memberantas adanya oknum yang memanfaatkan nama baik seorang wartawan atau pers. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun