Mohon tunggu...
Pendidikan

Agar Bermanfaat Beginilah Cara Mengelola Sampah Rumah Tangga

24 Oktober 2018   09:44 Diperbarui: 24 Oktober 2018   11:11 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik



CARA MEMBUAT PUPUK KOMPOS RUMAH TANGGA BERKUALITAS

Sebagaimana yang kita ketahui bersama, pupuk kompos adalah salah satu pupuk organik yang dibuat dengan proses pembusukan sisa sisa bahan organik seperti tanaman atau hewan.

Proses pembuatan pupuk kompos dapat berlangsung secara aerobic (melibatkan oksigen) dan anaerobic (tanpa menggunakan oksigen), proses dekomposisi inilah yang menjadikannya disebut sebagai pupuk kompos

Proses pembuatan pupuk kompos sederhana 

Proses pembuatan pupuk kompos meniru proses terbentuknya humus di alam, akan tetapi dengan merekayasa kondisi lingkungan dengan menambahkan bebarapa unsur, jika di alam membutuhkan waktu 40-50 hari maka dengan pembuatan pupuk kompos hanya memerlukan waktu 2 minggu sampai satu bulan

Cara membuat pupuk kompos dari bahan sampah rumah tangga

  • Siapkan peralatan dan bahan bakunya
  • Peralatan yang dibutuhkan adalah bak atau drum pelastik besar, karung goni, paving block dan bahan tambahan EM4. bahan baku yang dibutuhkan adalah sampah limbah rumah tangga yang sudah anda sortir, sampah coklat, sampah hijau, dan tanah
  • Sampah coklat terdiri dari daun kering, rumput kering, serbuk gergaji, sekam padi, limbah kertas, kulit jagung, jerami, dan tangkai sayuran
  • Sedangkan sampah hijau terdiri dari sayuran, buah buahan, potongan rumput daun segar, limbah rumah tangga, bubuk teh dan kopi, kulit telur, pupuk kandang dll
  •  Campurkan satu bagian sampah hijau dengan satu bagian sampah coklat ke dalam bak atau drum plastic besar yang dibawahnya telah ditutupi dengan tanah dan diberi lubang sebagai jalan mengeluarkan kelebihan air
  • Selanjutnya tambahkan satu lapisan tanah pada bagian atas dan biarkan mikroba aktif dalam tanah bekerja
  • Ulangi kembali proses kedua dan ketiga untuk lapisan berikutnya hingga bahan baku sampah dan tanah habis dan tutuplah drum menggunakan kain goni
  • Setelah satu minggu, buka dan aduk kemudian tutup kembali dan lakukan proses tersebut seminggu sekali
  • Anda bisa menambahkan bio-aktifator untuk mempercepat proses pengomposan yang berupa EM4
  • Setelah kurang lebih satu bulan cek pupuk kompus, jika berwarna kehitaman dan tidak bebau sampah berarti pengomposan sudah selesai
  • Cara yang terakhir adalah memisahkan bagian yang kasar dengan ayakan, bagian yang halus digunakan untuk pupuk dan bagian yang kasar dapat dicampurkan lagi ke dalam bak sebagai aktifator

Masalah yang sering terjadi dan solusi

  • Pupuk mengumpal
  • Penyebabnya tempat terlalu lembab, solusinya menambahkan sampah coklat, membuka karung untuk menambahkan oksigen dan kompos di bolak balik sampai bau kurang sedapnya hilang.
  • Tidak terjadi perubahan
  • Penyebabnya nitrogen terlalu rendah, oksigen rendah dan kurang lembab, solusinya tambahka sampah hijau untuk meningkatkan kadar nitrogen dan kompos dibolak balik untuk menambahkan udara dan oksigen

Demikian yang dapat saya sampaikan, terimakasih sudah berkunjung, semoga  ada manfaat yang bisa kita dapat. salam

baca juga manfaat pupuk organik dan bahaya pupuk anorganik

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun