Kedelai merupakan salah satu komoditas tanaman pangan yang utama serta memiliki nilai gizi dan ekonomi yang terbilang cukup tinggi. Permasalahan saat usaha tani dapat dirasakan petani seperti dalam hal konversi lahan yang menjadikan lahan pertanian semakin sempit, dalam teknik budidaya yang kurang memperhatikan prinsip agroekologi (keberlanjutan pertanian), kurangnya pengetahuan petani, sistem kredit atau permodalan yang sulit didapatkan, rantai perniagaan yang merugikan petani, harga jual kedelai yang rendah akan tetapi modal untuk input besar. Permasalahan tersebut berdampak pada produksi kedelai yang semakin menurun padahal permintaan kedelai meningkat setiap tahun, hal ini menyebabkan pemerintah mengimpor kedelai dari luar negeri guna mencukupi kebutuhan pangan di Indonesia. Solusi yang dapat diberikan antara lain dengan intensifikasi pertanian, penggunaan teknologi-teknologi pertanian, kegiatan penyuluhan, melakukan program kemitraan, serta pemberian intensif atau subsidi (bibit, pupuk, obat-obatan) untuk para petani sehingga produksi kedelai dalam negeri dapat meningkat.
Referensi:
Aldillah, R. 2015. Proyeksi Produksi dan Konsumsi Kedelai Indonesia. Ekonomi Kuantitatif Terapan, 8(1): 9-23.
Â
Badan Pusat Statistik (BPS). 2018. Hasil Survey Pertanian Antar Sensus (SUTAS) 2018. Jakarta: Badan Pusat Statistik.
Patil, G., Mian, R., Vuong, T., Pantalone, V., Song, Q., Chen, P., Shannon, G. J., Carter, T. C., dan Nguyen, H. T. 2017. Molecular Mapping and Genomics of Soybean Seed Protein: A Review and Perspective for the Future. Theoretical and Applied Genetics, 130(10): 1975-1991.
Mudawamatul Khoiriyah (191510501090)
#FakultasPertanianUniversitasJember
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H