Mohon tunggu...
mudasiana
mudasiana Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Benarkah Orang yang Setia Sudah Tidak Ada

26 Januari 2016   16:42 Diperbarui: 26 Januari 2016   17:30 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemarin malam saya tertawa mambaca status seorang teman di media sosial. Saat seseorang meminta seekor naga kepada jin, si jin menolak dengan alasan itu tidak masuk akal. Lalu yang mengajukan permintaan tersebut mengganti permintaan dengan "seorang pacar yang setia". Si jin malah bertanya warna naga yang diinginkan orang tersebut.

Mungkin kita sudah pernah melihat gambar atau mendengar cerita tersebut. Tetapi benarkah memang sudah tidak adalagi wanita atau pria yang setia?

Beberapa bulan yang lalu seorang teman facebook saya meninggal, lalu seseorang men-tag status di dinding teman tersebut dengan tulisan "Dengan berat hati akhirnya saya membawa salibmu ke tempat peristirahatan terakhir".

Terkesan dengan tulisan tersebut lalu saya membaca-baca status lelaki itu. Dan dari status-statusnya saya tahu cerita antara lelaki itu dengan teman saya tersebut. Mereka pacaran sejak SMA, si wanita berasal dari keluarga yang cukup mampu sedang si lelaki dari keluarga sederhana. Beberapa kali si lelaki mengeluh sikap si wanita berubah sejak dia kuliah sedangkan si lelaki tidak mampu melanjut lagi.

Si Wanita melanjutkan kuliah di luar pulau, bahkan si lelakilah yang 2 tahun lalu mengantarkannya ketika akan pergi. Mereka pernah berjanji untuk saling setia, tapi sepertinya si wanita perlahan-lahan mulai menjaga jarak. Setiap status yang di-tag saya tidak melihat wanita itu memberikan respon, apakah berupa komentar atau hanya sekedar memberi tanda jempol.

Padahal dalam banyak kesempatan saya melihat si wanita cukup aktif di media sosial. Dia cukup sering update status walaupun memang distatusnya tidak pernah menyerempet kata-kata cinta untuk lelaki manapun. Akhir Oktober atau awal November kemarin si wanita pulang dalam kondisi yang sakit parah. Lalu teman-teman menghubungi lelaki itu karena mereka pernah cukup dekat. Si lelaki-lah yang menjaga wanita itu di rumah sakit bahkan sampai hari terakhirnya.

Dari status si lelaki juga ternyata orang tua wanita itu cukup mengenal si lelaki karena dibeberapa kesempatan orang tua wanita meminta tolong kepada lelaki itu. Dan bahkan permintaan terakhir orang tua wanita agar si lelaki yang membawa salib si wanita saat akhirnya maut menjemput.

Ternyata orang-orang setia itu masih ada walaupun mungkin jumlahnya tidak sebanyak orang yang mudah mempermainkan cinta.

 

-AA-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun