Mohon tunggu...
Inovasi

Cara Budidaya Kelapa Sawit Agar Bisa Berbuah Banyak

12 April 2017   12:58 Diperbarui: 12 April 2017   20:30 8289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa rahasianya dalam menanam kelapa sawit supaya bisa menghasilkan buah lebih produktif dari pada biasanya? Tujuan utama dalam penanaman kelapa sawit ialah untuk bisa mendapatkan panen lebih banyak. Semakin banyak buah yang diperoleh, maka semakin tinggi pula profit yang akan diperoleh.

Kenyataanya, tingkat produktifitas pohon kelapa sawit sesuai dengan pemeliharaanya. Apabila pohon dipelihara dengan baik dan benar, maka pohon tersebut akan berbuah dengan kuantiti yang banyak. Begitu juga dengan sebaliknya apabila tanaman kelapa sawit kurang memperoleh perawatan. Maka buah kelapa sawit yang akan dipanen pohon tersebut menjadi kurang maksimal.

Namun, sebagai seorang pembisnis, kita juga harus mempertimbangkan fee yang akan dikeluarkan pada masa perawatan pohon kelapa sawit tersebut. Pemakaian anggaran dapat dikatakan tepat apabila anggaran tersebut dapat menghasilkan kelapa sawit yang lebih banyak. Berikut beberapa factor untuk memaksimalkan anggaran yang digunakan dalam pembudidayaan kelapa sawit:

Penyesuaian cara penanaman dengan lingkungan daerah

Cara perawatan kelapa sawit harus disesuaikan dengan lingkungan. Mungkin saja metode pemeliharaan kelapa sawit dari satu tempat dengan tempat yang lainya tidak sama. Contohnya, pohon yang dipelihara di lahan gambut membutuhkan unsure hara mikro seperti Cu dan Fe dalam jumlah yang melimpah. Kelapa sawit di daerah lahan gambut juga memerlukan system drainase yang bagus untuk mencukupi kebutuhan airnya. Hal ini pastinya beda dengan kelapa sawit yang ditanam di lokasi atau lahan mineral yang tidak terlalu memerlukan mineral Cu dan Fe.

Penggunaan Alat alat Berteknologi

Seiring berlalunya waktu, teknologi terus mengalami kemajuan. Tidak terkecuali dalam hal alat pertanian. Pada saat ini sangat banyak peralatan bertani yang menggunakan teknologi system mekanis. Meskipun biaya pengadaanya cukup tinggi, tetapi apabila dibandingkan menggunakan alat manual, peralatan modern bisa menghasilkan profit yang lebih banyak. Oleh karena itu sebagai investor yang baik, anda perlu untuk selalu mengapdet info tentang teknologi alat pertanian yang terbaru yang kemudian akan anda beli apabila memang memerlukan peralatan tersebut.

Pengendalian Gulma Dengan Cara Intensif

Gulma merupakan tanaman pengrusak yang tumbuh di area lahan pohon kelapa sawit. Datangnya gulma akan mengganggu unsure hara yang berada dalam tanah yang bisa dibilang cukup diperlukan oleh tanaman sawit dalam menunjang pertumbuhanya. Gulma yang paling berbahaya bagi tanaman kelapa sawit ialah gulma kategori A semisal bamboo, ilalang, pisang, senduduk dan lainya. Pengendalian gulma dapat dilakukan dengan bagus secara mekanis ataupun kimiawi.

Pemberantasan Hama serta Berbagai Penyakit

Terdapat banyak hama serta penyakit yang tidak jarang ditemukan di dalam tanaman kelapa sawit. Hama dan penyakit tersebut bisa menyerang smua pohon kelapa sawit dari mulai pelepah, akar, batang, daunya bahkan hingga buh kelapa sawit itu sendiri. Pembersihan hama semenjak awal adalah hal yang harus dilakukan supaya menjaga tanaman kelapa sawit tetap bisa berkembang dan menghasilkan buah yang banyak dengan kualitas terbaik.

Pemupukan Dengan Teratur serta Takaran yang Sesuai

Dalam melakukan pemupukan kelapa sawit tidak boleh dilakukan sembarangan. Pemupukan ini haruslah dilakukan sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan sebelumnya serta memberikan dosis yang tepat. Beberapa jenis pupuk yang sering dipakai para petani kelapa sawit ialah ZA, urea, KCI, dolomite, borate. tak jarang pula para petani yang memberikan jenis pupuk berupa cuprum dan ferrit.

Proses Penunasan yang Disesuaikan

Tujuan dari proses penunasan yaitu untuk mempertahankan struktur pohon kelapa sawit, menjadikan tanaman bersih, dan menambah produktifitasnya. Dalam melakukan proses penunasan harus sesuai dengan umur dari tanaman kelapa sawit teersebut. Contohnya pohon yang usia kurang dari Sembilan tahun, maka tunasnya seharusnya songgo 3, sedangkan pada tanaman yang berusia sekitar 9-15 tahun memerlukan tunas songgo 2. Sementara itu tanaman yang telah berusia lebih dari 15 tahun akan memerlukan tunas songgo satu.

Cara Pemanenan yang Baik dan Benar

Dalam proses pemanenan buah sawit haruslah dikerjakan dengan baik dan benar. Apabila tidak benar, maka bisa mengakibatkan tanaman mengalami stress. Akibatnya bisa mengintervensi tanaman kelapa sawit yang tidak akan berbunga lagi sebagai bibit bakal buah kelapa sawit.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun