3. Istiqamah dengan memelihara hati agar selalu bersih. Sesungguhnya di dalam tubuh ada segumpal daging. Bila daging itu bersih dan baik, maka akan bersih dan baik pula lah seluruh batang tubuh manusia. Sabda Rasulullah saw: "Ketahuilah bahwa dalam jasad manusia ada segumpal daging, jika baik maka baiklah seluruh anggota dan jika maka rusaklah seluruh anggota, ketahuilah itulah hati." (HR. Bukhari dan Muslim). Dalam konteks ini, selalu ada dua penyakit hati yang perlu diwaspadai. Keduanya adalah subuhat dan shahwat, kata Ibnul Qyiim.
4. Pelihara dengan ketat lisan, Karena lisan penterjemah isi hati. Iman tidak bisa istiqamah bila lisan tidak istiqamah. Amal mengokoh kan ke surga? Muaz bin Jabbal diangkat oleh Rasulullah menjadi Hakim/Qadhy di Yaman. . Rasulullah SAW pernah menasehati Muadz Bin Jabal . "Maukah aku beritahu kepadamu tentang kunci semua perkara itu?" Jawab Muaz "Ya, wahai Rasulullah". "Maka beliau memegang lidahnya dan bersabda, "Jagalah ini." Aku bertanya "Wahai Rasulullah, apakah kami dituntut disiksa karena apa yang kami katakan?" Maka beliau bersabda, "Celaka engkau. Adakah yang menjadikan orang diseret mukanya atau ada yang meriwayatkan batang hidungnya di dalam neraka selain ucapan lisan mereka. (HR Tirmidzi).
5. Istiqamah untuk Allah, dengan Allah dan mematuhi tuntutan Allah. Secara keseluruhan murni karena Allah. Secara bahasa istiqamah berarti tegak, lurus, persistensi, taat asas, atau kuat pendirian. Ada banyak definisi tentang istiqamah ini, tapi kesemuanya merujuk pada makna-makna di atas. Raghib Al-Asfahanny menyatakan, "Seseorang disebut istiqamah apabila ia tetap berada di jalan yang lurus, sebagaimana yang Allah SWT firmankan dalam Surat Fushilat ayat 30 diatas
6. Tidak terperdaya, oleh amalannya sendiri Ada sifat ujuk. Hanya rahmah Allah yang memasukkan ke surga. Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya Allah tidak menerima amal perbuatan, kecuali dilakukan dengan ikhlas dan mengharap ridho-Nya." (HR. Abu Dawud dan An-Nasa'i). Lihat kembali surat Al An'am ayat 162-163, Artinya: "Katakanlah: sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tiada sekutu bagi-Nya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)" (QS. Al-An'am: 162-163).
7. Istiqamah di dunia akan memudahkan melewati shiratalmustaqim. melewati seperti orang yang jujur. Karena kejujuran nya (Ash Shiddiquun) mereka melewati shirath dengan kecepatan seperti kilat, sehingga mereka menempuhnya dengan sangat singkat. Semoga seperti orang 'Alim (Al 'Aalimuun) mereka melewatinya dengan kecepatan seperti angin yang bertiup kencang.
Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H