"Hari ini adalah Hari Lansia Nasional", pesan pendek senior kami puluhan tahun H.Maymaran, NS di Komplek Perumahan Puri Indah, Jakarta Barat, 9 Mei 2020 yang lalu. Disertai 30 resep Sehat di "Waktu Tidak Muda" lagi.
Beliau tetangga kami puluhan tahun di komplek perumahan ini, aktif sebagai penasihat dan imam di Mesjid Al Hurriyah Puri Indah. Beberapa tahun lalu, beliau menjual rumahnya dihadapan dengan masjid ini dan pindah ke daerah Sawangan, Kabupaten Bogor.
Dari segi usia umur beliau sudah mendekati 80 tahun, namun pemikiran yang jernih, energik, ringan berbagi rizki erta peduli pada lingkungan, usia tidak lah membatasi beliau. Sejumlah buku telah ditulis dan dibagikan dengan "Cuma-Cuma" pada jiran, jamaah masjid Al Hurriyah, kerabat dan jaringan sosial nya di komunitas pensiun TNI.
Usia tua atau lansia mempunyai dua sisi. Pertama adalah hamba Allah yang dikarunia umur Panjang, sehat wal afiat dan mandiri, tidak memberikan beban kepada anak dan cucu.
Lansia ini adalah hamba Allah yang diberikan umur Panjang dan memberikan manfaat. Pada Sisi lain adalah hamba Allah yang penuh ujian, sakit-sakitan dan tergantung pada perhatian dan bantuan anak, cucu dan keluarga dekat. Sisi ini termasuk lah pada lansia tidak potensial. Apakah lansia itu termasuk katagori Lansia Muda, Lansia Dewasa dan Lansia Paripurna.
Sementara berdasarkan produktivitas, lansia dibagai menjadi 2 katagori yaitu lansia potensial dan lansia tidak potensial. Peringatan hari lansia ini berdasarkan kiprah dan pejuangan yang diperlihatkan oleh "Dr. KRT. Radjiman Wedyodiningrat yang memimpin sidang BPUPKI pada tanggal 29 Mei 1945, sebagai anggota paling sepuh (tertua), yang dengan kearifannya mencetuskan gagasan perlunya dasar filosofis negara Indonesia".
Berkaitan dengan peringatan hari "Lansia tahun ini", saya kembali mengingat sebuah seminar Nasional di Pabtam yang diselenggarakan oleh Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), tahun 2013, menelaah kondisi lansia, masalah dan tantangan yang dihadapi (Lansia, Potensi dan Tantangan", Buku Menjadi Hamba Yang Pedli", halaman 156, diterbitkan oleh Yayasan Pembangunan Manusia Utama Indonesia, (YPMUI) Jakarta, tahun 2016.
Perhatian pada lansia memerlukan koordinasi antara sector terkait dan pihak masyarakat, pada tingkat kota, kabupaten hingga tingkat nasional, "kota ramah lansia" menjadi idaman. Karena jumlah lansia akan semakin meningkat.
Diperkirakan pada tahun 2045, jumnlah lansia akan mencapai seperlima pendudukan Indonesia. Pada tahun lalu saja, junmlah lansia di tanah air telah mencapai 10,7% penduduk Indonesia. Khususnya di wilayah Jakarta tercatat 1,2 Juta lansia, pada tahun 2021.
Kemaren, 10 Mei 2022, saat dating ke Puskesmas Kebun Jeruk Jakarta Barat, di klinik layanan lansia saya memberikan acungan jempol. Sejumlah hasil karya lansia, kegiatan dan dorongan semangat kapada lansia sendiri agar hidup Bahagia diusia senja, tanpa memberikan beban tambahan pada keluarga dan lingkungan.
Sejumlah foto dengan catatan pinggir seperti, "Kita tidak memerlukan obat untuk awet muda. Kita hanya memerlukan kebahagian yang berlimpah".
Pada dokumentasi yang lain, "Engkau akan merasa hidup lebih lama, jika anda mengisi usia anda dengan penuh kebahagiaan. Dalam sejumlah foto dalam satu bingkai, dapat pula disimak, "Bukan umur yang membuat kamu bahagia, tapi karya-karyamu lah yang menentukan". Foto dengan latar sederetan ibu lansia, di pajang di ruang tunggu klinik lansia ini, ditemukan pula, " Dalam kehidupan ini, kita tidak dapat selalu melakukan hal-hal yang besar, tetapi dapat melakukan banyak hal kecil dengan cinta yang besar".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H