Assalamu'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh. Sambah sujuik jo simpuah. Sabarek bungka nan piawai. Naraco luruih main daun. Indak basibak jo basisih. Bukan bahinggo jo babateh. Salam santun datang bapuhuah. Ketek indak disabuik namo, gadang indak disanjuang gala. Ujuik sambah ka nan rapek. Salam ka nan basamo. Maaf dimintak bana disabuik. Kok lai nan taragak takiro. Takana dihati takilang di mato.
Bana indak baantaan sampai kapado ninik nan balingka duduk sarato urang siak di ateh musajik. Apolah kabanaran nan kadisabuik, tantang hidangan nan alah katangah. Kok kue nan sairih, aie minum nan sataguik, bahidangan di hadapan ninik mamak, ipa bisan karib jo kabiah minta dipareneai makan basamno-samo.
Kok Kato indak, bajawek indak basambuik, di jawab sajo jo karajo Bismillah
Itulah pengantar yang dsampaikan Yolalna Ikram, Jorong Sipisang Nagari Nan Tujuh, saat memulai acara "Makan Kapadang", yang berlangsung di Mesjid Tuo (berumur dua abad) Nurul Hikmah.
Usai pengantar itu, dijawab dengan "Bismillah" dan mulai menyuap hidangan, para Jamaah usai Shalat Jum'at, para cerdik pandai, ulama, tokoh masyarakat dan masyarakat Jorong berkumpul, menyantap hidangan yang sudah tertata "secara bajamba". "Jamba" dengan empat hingga lima orang berjejer dan melingkar, yang disiapkan oleh "bundo kanduang", Jorong Sipisang. Dimulailah "Makan Kapadang".
Padang Kapadang, adalah sebuah acara tradisional masyarakat di Jorong Sipisang dan di Kecamatan Palupuh pada umumnya. Sebuah acara pesta rakyat ini digelar dalam rangka tasyakuran usai panen dan persiapan untuk turun kesawah, tahun 2021 ini. Setelah makan bajamba rampung, acara dilanjutkan dengan sambutan Pengurus Mesjid Nurul Hikmah, Alizar Tuanku Basa, menyampaikan terima kasih atas kehadiran undangan, memberikan information bahwa renovasi masjid Tuo Nurul Hikmah, bagian dalam sudah rampung. Hari ini mulai digunakan secara resmi. Rasa syukur lain, adalah Insyaa Allah paling lambat, 10 Septembetr 2021 nanti, "Mobil Ambulace", untuk masjid ini akan datang dari Jakarta. Mobil ini merupakan hasil penggalangan dana yang dilakukan oleh perantau dengan dukungan sanak saudara di kampung, dikoordinir oleh Hj. Yulinar Ismail.
"Renovasi Mesjid Tua yang berumur lebih dua abad ini, mencapai biaya Rp. 163 juta rupiah lebih berlangsung sejak bulan Oktober 2019. Dana terbesar diperoleh dari bantuan Dr.Datuk H.M Rais Yatim, Ketua Dewan Negara Malayasia, yang berasal dari Jorong Sipisang ini, sebesar Rp. 152 juta. Dukungan juga diperoleh dari para perantau dan juga hasil penjualan papan lantai yang masjid yang diganti.", disampaikan oleh Ketua Panitia Renovasi, Pak Guru Ridwan.
Ridwan Inyiak Garang yang menjadi koordinator antara Panitia Renovasi dengan Dr. Datuk H.M. Rais di Malaysia, menyampaikan kebanggaan nya dengan hasil renovasi ini. Engku Datuk M Rais, telah lama merencanakan akan hadir dalam acara ini, namun karena kondisi pandemi, beliau tidak bisa keluar dari Malaysia. Inyiak Garang, menyampaikan juga, acara hari yang dihadiri oleh masyarakat Jorong Sipisang, akan di sampaikan ke beliau. Mudah-mudahan bilamana pandemi Covid 19, dapat berakhir, beliau bisa pulang kampung ke Sipisang. Ditambahkan pula oleh Inyiak Garang, "Perkembangan renovasi mesjid ini, dibanding kan dengan pembangunan Mesjid Akbar di Simauang, jauh lebih berhasil. Meski pembangunan masjid tersebut telah menghabiskan lebih Rp. 350. Juta. Inyiak Garang langsung membuka secara resmi pemakaian kembali mesjid tua ini, dengan membaca "Bismillah".
Bersamaan dengan urutan acara tersebut, hidangan kembali disajikan. "hidangan penutup", dengan pola "bajamba", mulai dari lamang, katan durian, goreng pisang, roti, lapek jaguang, lapek bugih, martabak dan banyak lagi yang lain. Masyarakat yang hadir menikmati hidangan, tetap tidak beranjak dari tempat duduk.
Inyiak Datuak Bagindo Kali, tokoh masyarakat Nagari Nan Tujuh Sipisang menyampaikan rasa syukur yang luar biasa. Kenapa tidak, panen padi di musim kering, durian pun musim, manggis dan buah buahan lain berlimpah. "Padi masak, jaguang maupiah, taranak bakambang biak, serta kita semua sehat walafiat dengan ridha Allah". Perlu disadari dalam kesempatan "Makan Kapadang" ini mendoakan nenek moyang yang telah meninggal itu. Betapa dulunya berates tahun yang lalu, mereka dengan jerih payah "manaruko" dan "malantak malaco" untuk membuka hutan dan membuat sawah dan ladang yang kita nikmati sekarang. "Diingatkan pula oleh beliau, akhir bulan Safar 1443 H nanti (akhir September 2021), sawah sudah selesai tanam".
Acara ditutup dengan doa, semoga jamaah Mesjid Nurul Hikmah semakin banyak, mesjid yang rampung direnovasi dapat kita gunakan dengan optimal, masyarakat dalam keadaan sehat wal afiat, berbagai kegiatan yang dijalankan berjalan dengan lancar, penuh karunia Allah.