Setahun covid 19, virus ini semakin melebar, baik wilayah maupun warga yang terkapar. Data data yang tersedia memberikan bukti tentang realitas ini. Jumlah pasien terkonfirmasi positif mencapai 1.341.314 kasus, dan pasien yang sembuh sebanyak 1.151.915 orang, serta jumlah yang meninggal 36.518 orang. Wilayah sebaran virus ini menjangkau seluruh propinsi di Indonesia, yakni 34 Propinsi dan 510 Kabupaten dan Kota. Terdapat 5 provinsi terbesar penyumbang kasus Covid-19 terbanyak. "Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Riau,
Kondisi yang mengkhawatirkan terlihat nyat di kelima benua dunia. Dimana perkembangan virus ini, telah menjangkau 114 juta pasien, dan 2,5 juta diantaranya meninggal dunia. Lima negara penyumbang terbesar kasus ini adalah Amerika Serikat, India, Brazil, Rusia dan Inggris.
Dalam setahun terakhir saya mencatat pengalaman langsung keluarga, tetangga kerabat serta teman yang terkena covid 19 danb meninggal di berbagai daerah seperti Balik Papan, Bandung, Jakarta, Bekasi. Kondisi yang memilukan tidak hanya dirasakan oleh keluarga langsung, anak, istri, suami, kakek, nenek dan kerabat dekat, pada saat perawatan di Rumah Sakit dan saat pelaksanaan penguburan nya.
Derawati di Balik papan, anaknya dirawat hanya selama 3 hari, dan dinyatakan positif covid. Dengan berurai air mata menyampaikan kesedihan saat melihat pemakaman anaknya dari jauh dan tidak diperboleh kan ketemu muka saat dirawat. Demikian juga saat Kanda Darmen yang tinggal dekat Komplek Metro TV, menninggal setelah dirawat di RS Pelni (meninggal 2 Februari 2021), mau ta'ziah kerumah nya yang hanya 500 m dari tempat saya bermukim yakni Komplek SPS Puri Indah tidak bisa. Ketika itu disaran kan oleh adiknya untuk tidak datang.
Awal tahun 2021, tepat nya 14 januari 2021, ummat Islam Indonesia dikejutkan dengan meninggal nya Sech Ali Jabber dengan usia yang masih muda, 44 tahun. Kehilangan seorang ulama dengan perhatian yang luar biasa untuk memberikan pendidikan dan kemudahan untuk calon hafidz. Begitu pula dengan kerabat yang tinggal di Dukuh Zamrud, Grand Wisata, Bekasi, saya dan keluarga tidak bisa datang untuk melayat, apalagi ikut serta saat memandikan, mengkafani dan menguburkan nya. (H.Darmen dan H Nurain, Doa Kami Mengiringi, Kompasiana.com, 13 Februari 2021)
Dua teman lain yang akrab bergaul belasan tahun, ketika aktif di Lembaga Penelitian, Penerangan, Ekonomi dan Sosdial (LP3ES), yakni Imam Pituduh, Ketua Pengurus Yayasan Pekerti (wafat 14 Juli 2020), Awan Dewangga (wafat 1 Maret 2021), H Enceng Shobirin Naj, Menjabat Ketua Dewan Pengawas LPP3ES (wafat 19 Nopember 2020). Malah saat Staf Senior Majalah Prisma, Awan Dewangga (wafat 1 Maret 2021, di Tanggerang), kami tidak bisa berbuat apapun. Awan Dewangga, seminggu sebelumnya telah di vaksin covid 19.
Demikian pula saat sahabat alumni PGAN Padang Amnal Rachman meninggal 28 Januari 2021. saya dan teman teman tidak bisa hadir seperti biasanya ta'ziah ke rumah duka. Ia menyusul istri yang meninggal sepuluh hari sebelumnya, 13 Januari 2021. (Diplomat Itu Meninggalkan Kita, Kompasiana.com, 4 Februari 2021).
Ida Asril keluarga dekat masih di Rawat di RS Pertamina, By Pass dalam perawatan khusus di ruang ICU. Suami nya Asril Nahar yang juga positiv covid, minggu lalu sudah diperbolehkan pulang. Sementara orang tua Ida, mertua Asril dan Tante nya Tek Aman dan Tek Nurbay masih di rawat di RS Bakti Karya, di KS Tubun, tidak dapat saya bezuk hingga hari ini.
Masih hitungan hari, H Ernas Krisna Mulia yang tinggal Bersama kami puluhan tahun, di lingkungan Komplek SPS Puri Indah, meninggal di RS Tarakan, 1 Maret 2021 dan dimakamkan di Tanah Kusir.
Ernas Krisna Mulia rahimahullah, anggota jamaah Mesjid Al Hurriyah, puluhan tahun. Proses pemkaman nya tanpa kahadiran tetangga dan anggota jamaah.
Hanya menyaksikan proses pemakaman melalui "video" dari jauh sambil menggerakkan bibir dengan lafadh doa untuk nya. Melengkapi nya, diselenggarakan "Pengajian dan Doa" secara online- zoom meeting, di Mesjid Al Hurriyah, 2 Maret 2021, ba'da shalat Isya, bersama dengan keluarga.