Mohon tunggu...
Muchtadi Darmawan
Muchtadi Darmawan Mohon Tunggu... Lainnya - Feel Free

...

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Tim Bertabur Bintang, Bukan Jaminan di World Cup

24 November 2022   22:53 Diperbarui: 24 November 2022   23:09 358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertandingan pertama perheletan World Cup Qatar telah mengejutkan publik dunia. Argentina dan Jerman yang digadang - gadang akan memenangkan pertandingan pembuka ternyata mengalami kegagalan.

Sistem kompetisi yang singkat, tensi tinggi, euforia yang meriah merupakan bagian yang terlewat dari catatan statistik prediksi di tiap laga.

  • Antitesis Determinasi Argentina dan Jerman

Skenario kekalahan dua tim tersebut hampir serupa. Mendapatkan hadiah pinalti, unggul dimenit - menit awal, dan keadaan berbalik di babak kedua.

Argentina dengan agresivitasnya mungkin tidak menyangka Arab Saudi bermain dengan sangat "berani". 4 - 4 - 2 yang berubah menjadi 4 - 2 - 4 tim besutan Scaloni mengalami frustasi dan kebuntuan. Arab saudi menyadari kecepatan, determinasi, kreatifitas, dan buasnya penyerang Argentina tidak bisa diatasi dengan hanya ditunggu.

Strategi skuad asuhan Herv Renard merespon dengan high deffensive-line yang patut diacungi jempol. 10 catatan offside sepanjang laga bagi Argentina. 3 gol yang tercipta dibabak pertama juga harus dianulir VAR karena terperangkap Offside.

Kesuksesan pertahahan juga diimbangi oleh para penyerang skuad asuhan Renard dalam memaksimalkan momentum yang ada. Perlu diketahui, Arab hanya mampu melesatkan 3 tembakan, 1 off target, 2 berbuah gol. Sedangkan Argentina mampu melesatkan tembakan 5 kali lebih banyak, dan 6 diantaranya on target.

Salem Al Dawsaei dan Saleh Al Shehri melesatkan tembakan dari sudut kearah yang sama, tiang jauh dari sisi Emiliano Martinez. Aksi 2 penyerang tersebut perlu diapresiasi. Karena berhasil memenangkan duel dan mampu melesatkan bola dari setidaknya 2 gangguan pemain argentina

Serupa dengan Arab, Jepang menunjukann kualitas dan pengalamannya. Daya juang yang tinggi, kedisiplinan menjadi kunci jepang 'membungkam' pasukan Die Mannschaft.

Build-up Jerman melalui komposisi lini tengah dan rajinya pemyerangan dari sisi kanan dapat terbaca oleh pasukan samurai biru. Meskipun, diawal laga Nico Schlotterbeck sukses menemukan ruang kosong yang membuatnya dilanggar oleh Schuici Gonda sehingga membuahkan pinalti bagi jerman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun