Kota Malang terletak di dataran tinggi dengan ketinggian sekitar 440 meter di atas permukaan laut. Ketinggian ini memberikan iklim yang berbeda-beda di berbagai daerah di Kota Malang. Bagian utara Kota Malang, seperti Batu, dikenal dengan iklim yang sejuk dan udara segar. Sementara itu, bagian selatan Kota Malang cenderung memiliki iklim yang lebih hangat. Perbedaan iklim ini mempengaruhi jenis tumbuhan, hewan, dan pola pertanian yang ada di wilayah tersebut. Pengetahuan tentang iklim lokal sangat penting untuk pertanian yang berkelanjutan dan pengelolaan sumber daya alam yang baik.
4. Perkotaan yang Berkelanjutan
   Kota Malang, dengan pertumbuhan penduduk dan pembangunan yang pesat, juga menghadapi tantangan dalam menjaga keseimbangan antara perkembangan perkotaan dan pelestarian lingkungan. Pengaruh geografi fisik terhadap perkotaan dapat dilihat dalam penataan tata ruang dan infrastruktur kota.
   Pertama, topografi Kota Malang yang berbukit-bukit mempengaruhi pola perkembangan kota dan desain infrastruktur. Beberapa wilayah di Kota Malang memiliki kemiringan yang curam, sehingga perlu dilakukan rekayasa tata kota yang sesuai agar pembangunan dapat berlangsung dengan aman dan berkelanjutan. Pemanfaatan lahan yang cerdas, dengan mempertimbangkan keterbatasan topografi, dapat mengurangi dampak lingkungan dan memaksimalkan ruang terbuka hijau.
   Kedua, keberadaan sumber daya air, seperti sungai dan mata air, mempengaruhi penyediaan air bersih dan pengelolaan air limbah di Kota Malang. Peningkatan kualitas dan kuantitas air limbah serta pengelolaan sumber daya air yang efisien menjadi faktor penting dalam menjaga kualitas lingkungan perkotaan.
   Selain itu, kebijakan penanaman pohon dan penghijauan juga berperan penting dalam upaya menjaga kualitas udara dan mengurangi dampak perubahan iklim di Kota Malang. Penanaman pohon di sepanjang jalan, di taman, dan di lingkungan perkotaan lainnya membantu menyediakan oksigen, menyerap polutan udara, dan menciptakan mikrokli.
5. Pegunungan dan Keanekaragaman Hayati
   Kota Malang dikelilingi oleh pegunungan yang indah, seperti Pegunungan Arjuno-Welirang, Pegunungan Kawi, dan Pegunungan Panderman. Keberadaan pegunungan ini memberikan pengaruh signifikan terhadap keanekaragaman hayati di Kota Malang. Hutan-hutan di pegunungan tersebut menjadi habitat bagi berbagai spesies tumbuhan dan hewan yang endemik. Keanekaragaman hayati ini merupakan kekayaan alam yang perlu dijaga dan dilestarikan melalui upaya konservasi, pemantauan, dan pengelolaan yang berkelanjutan.
6. Tanah dan Pertanian Berkelanjutan
Geografi fisik Kota Malang juga berperan dalam pengembangan pertanian yang berkelanjutan. Jenis tanah yang berbeda-beda, seperti tanah berpasir, tanah lempung, dan tanah vulkanik, mempengaruhi jenis tanaman yang dapat tumbuh dan teknik pertanian yang dapat diterapkan. Di Kota Malang, praktik pertanian berkelanjutan, seperti pertanian organik dan penggunaan teknologi ramah lingkungan, semakin berkembang untuk menjaga kelestarian lingkungan, meningkatkan produktivitas pertanian, dan mengurangi penggunaan bahan kimia berbahaya.
7. Â Dampak Wisata dan Pariwisata