Mohon tunggu...
Muchlis
Muchlis Mohon Tunggu... -

Sangat tertarik dengan sejarah, sastra, dan budaya. Kunjungi: www.berandaesai.blogspot.com dan @lekmuchlis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan featured

Pergerakan Nasional Sebagai Fenomena Internasional

2 Oktober 2015   10:07 Diperbarui: 3 Juli 2019   00:53 3766
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kalau sebelumnya di bioskop kota agak jarang atau malah tak pernah memutar film Jerman, kini film Jerman dan film berbau propaganda fasis diputar di mana-mana. Mereka yang antusias terhadap film begini kebanyakan adalah kalangan Indo. Iklan-iklan film dalam bentuk reklame itu sangat menarik perhatian rakyat. Salah satu film yang bisa disebutkan di sini adalah dilm perang Jerman berjudul Mikhael Strogov.

Di atas telah dilihat bagaimana fasisme menjadi trend dan simbol modernitas di Hindia Belanda, meskipun fenomena itu belum seberapa. Ada lagi yang lebih mencengangkan yakni keberadaan organisasi yang mengadopsi semangat fasis di Hindia Belanda seperti VC (Vaderlandsche Club), IEV (Indo-Europessche Vereninging), NSB (Nasionaal Socialistische Bewenging), NIFO (Nederland Indies Fascist Organisatie), dan Partai Fasist Indonesia. Bahkan, di Solo ada organisasi Anti-Pribumi yang didirikan oleh beberapa keluarga Indo di kota itu.

Apa yang mendorong kemunculan organisasi fasis di Hindia Belanda? Apakah kemunculanya hanya karena mengikuti trend seperti salam “Heil Fuhrer” yang diucapkan banyak orang itu? Ada dua faktor yang menyebabkan organisasi fasis bermunculan di Hindia Belanda. Pertama, ide fasis lahir dari situasi krisis, sehingga menjadi alternatif bagi rakyat di Hindia Belanda yang sedang menghadapi situasi serupa. Kedua, struktur masyarakat kolonial yang dibangun atas dasar bangunan rasial. Dua hal tersebut, terutama yang terakhir, telah mendorong terkelompokanya masyarakat berdasarkan ras secara terorganisir. 

Melihat kondisi pergerakan yang sedang meredup dan kemunculan organisasi fasis itu, pergerakan nasional Indonesia harus menghadapi dua musuh utama; kolonialisme belanda di satu sisi, dan gerakan fasisme di sisi lain.

Dua organisasi yang menjadi pemula bagi kelahiran organisasi yang mengadopsi fasisme yakni VC dan IEV. VC (Vaderlandsche Club) merupakan organisasi orang-orang ‘totok’ dibentuk sebagai reaksi atas kebijakan pemerintah kolonial yang semakin menambah komposisi kaum pribumi di volkstraad. Melihat motif organisasi yang didirikan pada tahun 1913 ini, maka jelas bahwa sentimen rasial sangat menonjol sekali. Terlebih lagi VC memang dibentuk untuk melindungi kepentingan kelompok masyarakat totok. Organisasi mirip juga didirikan kelompok Indo dengan nama IEV (Indo-Europe Verennging). Motif IEV pada dasarnya tak berbeda dengan VC, hanya saja IEV ini adalah milik orang Indo, yang tujuanya untuk melindungi kepentingan mereka selama depresi ekonomi terjadi.

Organisasi yang terang-terangan mendaku sebagai kepanjangan dari NSB (Nasional Sosialisme Beweging) adalah NIFO (Nederland Indies Fascist Organicatie). Tak ada keterangan jelas kapan NIFO secara resmi berdiri. Seperti diungkapkan Wilson, NIFO mensponsori kegiatan propaganda fasisme melalui kursus politik yang biasanya diadakan di rumah-rumah tertentu. Akan tetapi, yang paling menonjol dari NIFO adalah kelompok para militernya yang disebut Barisan Pemuda. Dengan pakaian seragam hitam-hitam Barisan Pemuda ini diberi pelatihan ketentaraan.

Apakah fasisme yang menggema di Jerman memberikan inspirasi bagi kaum bumiputra, setelah sebagian kaum Indo dan totok terpesona dengan Hitler dan mendirikan oganisasi berhaluan fasis? Seperti kita lihat di atas, ada sebagian kaum perjuangan yang menolak fasisme karena dianggap akan membawa bahaya bagi demokrasi. Meskipun begitu, terdapat kaum pergerakan yang melihat fasisme sebagai suatu cara untuk mengekspresikan nasionalisme. Setidaknya ada dua organisasi yang menyatakan ketertarikanya terhadap ide fasis, yakni Partai Fascist Indonesia dan Parindra.

Partai Fascist Indonesia (PFI) didirikan oleh bekas anggota PNI Lama dan seorang intelektual lulusan pendidikan Barat, Notonindito, pada tahun 1933 di Bandung. PFI mempunyai cita-cita untuk membangunkan kembali kerajaan-kerajaan kuno seperti Majapahit, Mataram, dan Sriwijaya. Kerajaan-kerajaan tadi akan dijalin menjadi satu kesatuan dalam bentuk federasi. Pendirian PFI mendapat reaksi keras dari kaum pergerakan karena dianggap mengembangkan ide nasionalisme primordial, suatu hal yang sesungguhnya pernah diselesaikan dalam konggres pemuda. Nasionalisme PFI dapat dilihat dari dua tujuan partainya;

1) Mendapatkan kemerdekaan Jawa dan nanti diangkat seorang raja yang tunduk kepada grondwet dan raja ini merupakan turunan dari Panembahan Senopati.
2) Akan membangun suatu statenbond (perserikatan negeri-negeri) dari kerajaan Indonesia yang merdeka, dimana terhitung juga tanah-tanah raja.

Dari dua point tujuan PFI terlihat bahwa nasionalisme yang dimaksud adalah nasionalisme primordial yang sangat menonjolkan unsur kejawaan. Partai lain yang mendukung dan menaruh simpatik terhadap fasisme adalah Parindra. Berbeda dengan NIFO atau juga PFI, Parindra yang didirikan oleh Dr. Sutomo –seorang tokoh senior Budi Utomo- ini mengungkapkan simpatinya terhadap kemajuan negeri Jepang. 

Dukungan Parindra bisa dimengerti, karena Dr. Sutomo sendiri secara khusus pernah mengunjungi Jepang dan terkagum-kagum melihat kemajuan yang sedang dialami negeri sakura itu. Bagi Parindra, kekuatan Jepang yang semakin dominan di Asia Tenggara dapat membantu melepaskan diri dati cengkraman kolonialisme Belanda. Dukungan Parindra tersebut bukan tanpa gugatan. Kaum nasionalis tentu melihat bahaya imperialistik Jepang yang bisa saja setiap saat mengancam Hindia Belanda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun