Mendengar kata jenius, spontan muncul beberapa gambaran wajah dipikiran kita. Albert Einstein, Leonardo Da Vinci, Mozart, Shakespeare atau BJ Habibie. Menariknya lagi, sejak kita kecil, waktu berjalan hingga puluhan tahun hingga saat ini, tetap saja wajah/nama itu yang muncul saat disebut kata jenius.
Istilah jenius memang seringkali dilekatkan pada mereka yang dianggap memiliki karya atau keahlian yang luar biasa. Betapa spektakulernya pencapaian mereka, sampai-sampai kita terlupa bahwa ternyata mereka juga masih “mahluk “ yang sama dengan kita.
Secara fisik, ukuran otak, postur tubuh mereka ternyata tidak berbeda dengan manusia lain pada umumnya. Bahkan masih banyak orang lain –termasuk pembaca tulisan ini- yang jauh lebih tampan, tubuh lebih seksi dan punya senyuman yang lebih manis dibanding para jenius.
Kalau ternyata kita sama dengan mereka, lantas apa yang menjadikan mereka jadi “berbeda” hanya karena disebut jenius?
Tony Buzan dan Raymond Keene dalam bukunya “Book of Genius” memaparkan kualitas yang menonjol pada orang-orang yang termasuk kategori jenius. Coba kita perhatikan, siapa tahu tanpa kita sadari ternyata kita telah memenuhi kriteria ini.
1.Visi : Kemampuan untuk “melihat” diri mencapai kesuksesan.
2.Hasrat : Memiliki gairah yang kuat untuk mengejar tujuan anda.
3.Keyakinan : Yakin bahwa anda pasti akan sukses.
4.Komitmen : Tetap teguh untuk bertindak dan berfokus pada tujuan.
5.Perencanaan : Punya langkah yang jelas untuk merealisasikan tujuan.
6.Tekun : Tekad yang kuat untuk mencapai tujuan.
7.Pengetahuan : Rasa ingin tahu yang besar terhadap yang diinginkan.
8.Mental : Kualitas diri yang tidak mudah tergoyahkan untuk mencapai tujuan.
9.Perilaku Positif : Keyakinan bahwa semua akan berjalan dengan baik.
10.Intuisi : Kemampuan untuk “merasakan” bahwa ini akan berhasil.
11.Prinsip : Kesadaran terhadap apa yang benar dan realistis.
12.Keberanian : Kemampuan untuk menghadapi rasa takut dan mengatasinya.
Inilah kualitas yang menjadi kunci utama menjadi seorang jenius. Kualitas inilah yang melahirkan karya-karya yang spektakuler dan mengagumkan.
Tanpa kualitas diatas, nama Goethe, Newton atau Thomas A Edison tidak akan pernah muncul dalam deretan para jenius dan mereka bukan siapa-siapa.
Bagaimana dengan anda? Ternyata anda tidak harus membuat lukisan bernilai milyaran, mengaransemen musik yang fenomenal dan menciptakan beragam rumusan ilmiah untuk jadi jenius.
Jadi, sesederhana apapun yang kita perbuat, bila didasari dengan hal tersebut diatas, maka kitapun pantas berdiri sejajar dengan para jenius. Apalagi kalau kreasi kita dapat memberikan manfaat bagi masyarakat maka anda termasuk super jenius, hehehe.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H