Mohon tunggu...
MUCHLIS ANSORI
MUCHLIS ANSORI Mohon Tunggu... Guru - Guru / Mahasiswa

seni tari, modelling, desainer, dll

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Diklat Wawasan Kebangsaan oleh Universitas Negeri Malang Menumbuhkan Toleransidalam Keberagaman

30 Oktober 2023   12:02 Diperbarui: 30 Oktober 2023   12:35 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peserta Diklat Wawasan Kebangsaan/Dokpri

Kegiatan Diklat Wawasan Kebangsaan yang diadakan oleh Universitas Negeri Malang  pada hari Minggu, 29 Oktober 2023 secara daring ini sangat laur biasa. Dengan pemateri yang  luar biasa Bapak Rachmad Hidayat, S.Pd, M.Pd dan peserta diklat yang berasal dari Mahasiswa PPG Dalam Jabatan Kategori 1 Tahap 2 Tahun 2023, membuat kegiatan ini sangat hidup dan menarik. Tujuan dari kegiatan ini untuk lebih menumbuhkan rasa toleransi terhadap keberagaman dalam kehidupan ini.

Adapun pembahasan pada diklat ini yaitu Kebhinekaan Global, Kebhinekaan Nasional, Kebhinekaan Dalam Skala Personal, Kebhinekaan Dalam Skala Sekolah, dan Menjadi Sekolah Damai.

Menurut saudara Muchlis Ansori salah satu peserta diklat ini, Salah satu kebinekaan global adalah Toleransi, yang merupakan sikap saling menghargai, menghormati, dan menerima perbedaan antara individu atau kelompok dalam hal keyakinan, pendapat, atau kepercayaan. Dengan adanya toleransi ini maka akan terwujud kerukunan sosial, meningkatnya pemahaman antar individu atau kelompok, mendorong dialog dan komunikasi yang konstruktif, membangun keadilan dan kesetaraan, menciptakan lingkungan yang inklusif.

Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki keragaman budaya, ras, suku bangsa, kepercayaan, agama, dan bahasa. Sesuai semboyannya Bhineka Tunggal Ika, maka meskipun memiliki keragaman budaya, Indonesia tetap satu. Sebagai warga negara yang baik, kita harus tetap menjaga persatuan dan kesatuan dengan menganut paham toleransi. Jangan sampai Indonesia terpecah-belah akibat isu-isu negatif. Ingat kata pepatah, "bersatu kita teguh bercerai kita runtuh. Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia merupakan landasan kuat yang harus dipertahankan untuk mengatasi intoleran yang ada di Indonesia.

Kebinekaan dalam skala personal mengacu pada kemampuan untuk menerima dan menghormati perbedaan di antara individu -- individu kita. Ini melibatkan sikap terbuka, kesediaan untuk memahami pandangan orang lain, dan kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif dalam berbagai konteks sosial.

Untuk menerapkan kebinekaan, penting untuk:

  • Mendengarkan dengan empati dan menghargai sudut pandang orang lain.
  • Menghindari prasangka dan stereotip yang tidak jelas.
  • Berpikir kritis dan mempertanyakan asumsi kita sendiri.
  • Menghormati kebutuhan, nilai, dan budaya orang lain.

Berusaha memahami perspektif orang lain dan mencoba melihat dunia melalui sudut pandang mereka.

Pendidikan kebinekaan menjadi salah satu unsur penting dalam kultur sekolah untuk membangun persatuan dan kesatuan bangsa. Seperti di sekolah tempat saudara Muchlis Ansori mengajar yaitu di SMK Tamansiswa 1 Probolinggo yang merupakan sekolah dengan kultur budaya Pendalungan, dimana Pendalungan adalah kultur budaya Probolinggo yang merupakan percampuran suku dan budaya madura, jawa, tionghoa, dan arab. Sebagai sekolah yang ada didalam budaya pendalungan  maka diharapkan dapat mendorong rasa kebersamaan dan menumbuhkan rasa keterikatan antarsiswa dan antarwarga sekolah.

Konsep sekolah damai merupakan pendekatan pendidikan yang bertujuan untuk menciptakan lingkungan belajar yang harmonis, bebas dari kekerasan dan bullying. Dalam konsep ini, sekolah menjunjung tinggi nilai-nilai kerja sama, empati, dan penyelesaian konflik secara konstruktif. Dengan menerapkan konsep ini, sekolah dapat menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi siswa.

Prinsip-Prinsip Sekolah Damai

  • Empati: Memiliki kemampuan untuk memahami dan merasakan perasaan orang lain.
  • Respek: Menghormati perbedaan dan menghargai setiap individu di lingkungan sekolah.
  • Penyelesaian Konflik: Membantu siswa mengembangkan keterampilan penyelesaian konflik yang sehat dan konstruktif.
  • Kerja Sama: Mendorong kolaborasi dan kerja tim antara siswa, guru, dan staf sekolah.

Dengan adanya konsep sekolah damai ini maka tantangan seperti tingkat kekerasan dan bullying yang sulit diatasi, dapat dicegah dan diatasi dengan baik.saling menghargai akan keberagaman akan menjadi budaya untuk keberlangsungan kehidupan sehari - hari

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun