Mohon tunggu...
M Saekan Muchith
M Saekan Muchith Mohon Tunggu... Ilmuwan - Dosen UIN Walisongo Semarang dan Peneliti Pada Yayasan Tasamuh Indonesia Mengabdi

Pemerhati Masalah Pendidikan, Sosial Agama dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Melihat Persamaan Yahudi, Nasrani, dan Islam (Catatan Kehadiran Gus Yahya di Israel)

11 Juni 2018   17:28 Diperbarui: 11 Juni 2018   17:41 1312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Agama Nasrani juga  memiliki keyakinan yang bersifat absolut yaitu yang memiliki hakekat tertingi Maha luhur hanyalah Yesus. Artinya Yesus dalam pandangan Kristen adalah kebenaran absolut. " Barang siapa yang tidak mengimaninya dengan keimanan yang tulus, kedua tangannya akan hampa tanpa kebenaran". Dalam keyakinan agama nasrani, Yesus adalah tokoh yang mampu menyelamatkan umatnya dari berbaga mara bahaya.

 Agama Islam juga memiliki keyakinan yang absolut. Hal ini dapat dilihat dalam QS. Ali Imran : 85 " Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali kali tidaklah akan diterima agama itu dari padanya, dan diakherat termasuk orang orang yang rugi". Umat Islam memiliki keyakinan bahwa Islam adalah agama yang paling sempurna, barang siapa yang mengimani atau memeluk agama selain islam maka akan menderita di akherat selama lamanya.

 Agama samawi (Yahudi, Nashrani dan Islam) memiliki unsur kesamaan yaitu masing masing pemeluk atau pengikutnya  sama sama memiliki keyakinan yang sangat kuat akan kebenarannya.  Jika ketiga agama itu disatukan atau disamakan itu merupakan sesuatu yang sangat tidak mungkin terjadi (mustahil). Sebaliknya jika ketiga agama itu sama sama melakukan klim kebenaran (truth claim) maka potensi konflik makin besar, karena hanya akan melahirkan permusuhan satu dengan lainnya.

Kuncinya bagaimana pemeluk ketiga agama itu mampu menghargai dan menghormati satu dengan lainnya, walaupun ketiganya memiliki keyakinan yang tidak mungkin disatukan. Artinya Jika berharap terwujudnya adanya ketenangan dan keharmonisan antara agama samawi di dunia maka hanya satu pilihan yaitu sama sama saling menghargai, saling menghormati keyakinanya masing masing.

Kehadiran KH. Yahya Cholil Staquf  diforum diskusi yang diselenggarakan oleg Israel perlu kita ambil aspek positifnya, bukan kita cari kesalahan atau kekurannya. Saya yakin berapapun besarnya, kapanpun datangnya, kehadiran tokoh NU tersebut pasti akan membawa kemanfaatan untuk kita semua pada umumnya dan warga Palestina khususnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun